Kamis, 6 November 2025

Kapolri Imbau Siapapun Tak Perlu Kerahkan Massa Saat Diperiksa Polisi

Pernyataan mantan Kapolda Metro Jaya itu terkait pemeriksaan Imam Besar FPI, Habib Rizieq di Mapolda Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2017).

Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Kapolri Jendral Polisi Tito Karnavian didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol. M. Iriawan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengimbau kepada siapapun supaya tak mengerahkan massa saat menjalani pemeriksaan.

Sebab, pengerahan massa dapat diartikan seolah-olah menekan kerja penyidik.

"Dan sebetulnya, saya berharap kalau ada pemanggilan tolong jangan ada mobilisasi massa karena kalau ada mobilisasi massa akan terbentuk psikologi massa," kata Tito, kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Rabu (18/1/2017).

"Psikologi massa berbeda dengan psikologi individu. Kalau psikologi individu bersifat rasional dan logis. Tetapi kalau psikologi massa itu kadang-kadang irasional,".

Pernyataan mantan Kapolda Metro Jaya itu terkait pemeriksaan Imam Besar FPI, Habib Rizieq di Mapolda Jawa Barat, pada Kamis (12/1/2017).

Saat pemeriksaan dilakukan massa FPI dan GMBI berkumpul di depan Mapolda Jawa Barat yang berujung bentrok.

Apabila ada pengerahan massa, kata dia, pihaknya kesulitan untuk mengendalikan massa. Oleh karena itu, dia menegaskan, supaya saat pemeriksaan hanya didampingi oleh tim penasihat hukum.

"Kami susah mengendalikan massa. Mengumpulkan 100 hingga 1000 massa susah mengendalikannya dan sulit karena itu ketika terjadi pemanggilan datang dengan hanya membawa lawyer. Kalau, kami benar tunjukan kebenaran itu dan sampaikan," kata dia.

Dia menjelaskan, pengerahan massa akan menimbulkan pengerahan massa yang lain karena isu-isu biasa ada yang pro dan kontra. Apalagi ini isu pancasila sensitif karena ideologi negara. Sehingga, dia menilai, pasti ada pro dan kontra.

"Oleh karena itu untuk menghindari itu jangan dipancing pengerahan massa. Bisa timbul pengerahan massa yang lain. Kalau sudah ada massa dan massa muncul pengendalian akan sulit," tambahnya.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved