Kapal Pengangkut TKI Ilegal Terbalik di Malaysia, Korban Tewas Bertambah Jadi 24 Orang
Korban meninggal terbaliknya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Tanjung Leman, Mersing, Johor, Malaysia, bertambah jadi 24 orang.
TRIBUMNEWS.COM, JAKARTA - Korban meninggal terbaliknya kapal pengangkut TKI ilegal di perairan Tanjung Leman, Mersing, Johor, Malaysia, bertambah jadi 24 orang.
Sementara, penumpang ditemukan selamat delapan orang.
Demikian disampaikan Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto di Jakarta, Jumat (27/1/2017).
Rikwanto menjelaskan, dari data laporan pada Kamis (26/1/2017) pukul 23.00 WIB, 24 korban meninggal terdiri dari 17 laki-laki dan 7 perempuan.
Kebanyakan korban ditemukan terdampar di bibir pantai dalam kondisi meninggal dan dari pencarian petugas otoritas Malaysia.
Sebagian besar jenazah berada di Hospital Sultan Ismail dan Hospital Mersing, Johor.
Dari 24 korban meninggal, delapan jenazah telah teridentifikasi.
Baca: KPK Pertimbangkan Jerat Perusahaan Penyuap Patrialis Akbar
Yakni, atas nama Maria Yuliana Reku (29) asal Kab Ende, NTT; Rasid bin Suwin asal Kec Banyuatas RT 1 RW 3 Desa Telagah, Beringin Kuning, Dusun Penangkoan, Kab Sampang, Madura; Lambertus Luan asal Kab Belu, NTT; Sayyideh (33) asal Dusun Jeteh, Desa Bira Barat, Kecamatan Ketapang, Kab Sampang, Madura.
Hamidah (37) asal Kab Bangkalan, Madura; Sulistyowati (35) asal Bojonegoro, Jatim; Suhana binti Ponangi (40) asal Kab Sampang, Madura; dan Marto (54) asal Kab Bangkalan, Madura.
Enam jenazah yang teridentifikasi akan dipulangkan ke daerah asal dengan pesawat pada Kamis dan Jumat (27/1/2017).
Kapal yang mengangkut 40 penumpang diduga TKI ilegal berangkat dari Batam, Kepulauan Riau.
Kapal tersebut karam dan terbalik setelah dihantam badai dan ombak besar saat memasuki perairan Tanjung Leman, Mersing, Johor, Malaysia, pada Senin (23/1/2017) dini hari.
Sejauh ini, 24 penumpang ditemukan sudah meninggal dan baru 8 penumpang ditemukan selamat.
Korban selamat terdiri dari tujuh WNI (asal Batam dan Madura) dan seorang warga negara Malaysia. (Abdul Qodir)