Pilgub DKI Jakarta
Ini Reaksi Golkar Dengar Titiek Soeharto Dukung Anies-Sandi
DPP Partai Golkar bereaksi atas isu Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mendukung pasangan calon Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP Partai Golkar bereaksi atas isu Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mendukung pasangan calon Anies Baswedan - Sandiaga Uno.
Golkar yang telah menyatakan mendukung Ahok-Djarot menyebut dukungan Titiek Soeharto hanya bersifat pribadi, tidak mewakili Golkar.
"Itu dukungan pribadi yang disampaikan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar, TB Ace Hasan Syadizly di DPD Partai Golkar, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Baca: Anies Baswedan: Mbak Titiek Bukan Orang yang Baru Saya Kenal, Sudah Lama
Meski demikian, Ace menegaskan bahwa AD/ART Partai Golkar mengharuskan kader partai memiliki suara yang sama.
"Hal itu tidak diperbolehkan sesuai aturan di Partai," kata Ace.
Sebelumnya, Politikus senior Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi atau biasa disapa Titiek Soeharto, mendukung pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan - Sandiaga Salahuddin Uno.
Anggota DPR RI Fraksi Golkar ini telah bertemu dengan Anies-Sandi, Rabu (22/2/2017) malam.
Baca: Bertemu Anies-Sandi, Titiek Soeharto: Saya Lebih Takut Sama Tuhan Daripada Partai
Selain Titiek, tampak hadir Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan juga putra dari Prabowo dan Titiek, Didit Hediprasetyo.
Ketua Tim Pemenangan Anies-Sandi, Mardani Ali Sera, mengucap syukur atas dukungan dari putri Presiden kedua RI, Soeharto, kepada Anies-Sandi dalam Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.
"Itu tanda-tanda, kami berharapnya demikian. Tapi bagaimanapun itu Golkar masih dalam koalisi di sana. Jadi kami serahkan itu kepada individu di Golkar ataupun institusi Golkar," ujar Mardani, Jakarta, Jumat (24/2/2017).
Baca: Bertemu Anies-Sandi, Titiek Soeharto: Kebetulan Anak Jadi Timses
Meski Golkar mengusung pasangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat, Mardani percaya sebagai partai besar, Golkar mampu mengelola perbedaan itu.
"Menurut saya, Golkar salah satu partai yang matang dalam mengelola perbedaan seperti ini. Jadi InsyaAllah enggak masalah," ujarnya.