Seputar Polri
Kisah Iptu Andi Sriulva, Polwan Anti Korupsi Peraih Hoegeng Awards 2025
Andi Sriulva mengusulkan renovasi ruang pelayanan publik menjadi layanan satu atap tanpa laci meja untuk cegah pungli di ruang pelayanan publik.
Editor:
Content Writer
TRIBUNNEWS.COM – Nama Iptu Andi Sriulva Baso Paduppa mendadak jadi sorotan nasional. Polwan asal Sulawesi Selatan ini sukses meraih Hoegeng Awards 2025 dalam kategori Polisi Inovatif berkat terobosannya yang unik, yakni menghadirkan "Meja Tanpa Laci" di ruang pelayanan publik. Inovasi ini terbukti efektif menghilangkan celah pungutan liar (pungli) dan menumbuhkan budaya transparansi di lingkungan kepolisian.
Baca juga: Sosok Kapolda Jabar Akhmad Wiyagus Bungkam soal Kasus Vina, Pernah Raih Penghargaan Hoegeng Awards
Penghargaan Bergengsi di Dunia Kepolisian
Penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo di Auditorium Mutiara STIK-PTIK Polri, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/7/2025).
Iptu Andi Sriulva mengaku penghargaan ini menjadi salah satu momen paling membanggakan dalam perjalanan kariernya sebagai polisi wanita.
“Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk seluruh anggota Polri yang terus berupaya memberikan pelayanan terbaik tanpa celah pungli,” ucapnya, Jumat (18/7/2025).
Bagi Andi Sriulva, penghargaan Hoegeng Awards 2025 bukanlah akhir perjuangan, melainkan awal dari komitmen baru untuk menginspirasi anggota Polri lainnya.
“Harapan saya, semakin banyak inovasi yang lahir dari anggota Polri, baik untuk meningkatkan pelayanan publik maupun menjaga integritas institusi,” ungkapnya.
Ia juga berpesan kepada generasi muda Polri agar selalu bekerja dengan hati dan mendengarkan aspirasi masyarakat.
“Dengarkan keluhan mereka, carikan solusi, dan kerjakan tugas dengan ikhlas. Kalau kita memulai dari niat baik, hasilnya pasti baik juga,” tegasnya.
Dari Pelatihan Anti Korupsi ke Inovasi Layanan "Meja Tanpa Laci"
Inspirasi untuk menciptakan "Meja Tanpa Laci" bermula dari keterlibatannya dalam program Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) yang digagas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Sorong, Papua Barat Daya, pada 2015.
“Materi yang saya terima benar-benar mengubah cara pandang saya. Kami diajarkan bahwa perilaku koruptif bisa dicegah jika dimulai dari diri sendiri,” ujarnya.
Setelah pelatihan tersebut, Andi Sriulva mulai merenung tentang pengalaman masa lalu. Ia secara jujur mengaku pernah menerima uang dari masyarakat yang mengurus pelayanan di unitnya. Pengalaman itu membuatnya semakin yakin bahwa perubahan harus dimulai dari langkah nyata.
Saat bertugas di Polsek Panakkukang, Makassar, Andi Sriulva mengusulkan renovasi ruang pelayanan publik menjadi layanan satu atap tanpa laci meja.
“Laci sering kali menjadi tempat menyelipkan uang pungli. Dengan menghapusnya, ruang pelayanan menjadi lebih bersih dan transparan,” jelasnya.
Tak hanya di Panakkukang, inovasi ini kemudian diterapkan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Makassar dan Unit Regident Polres Takalar. Hasilnya, pelayanan berlangsung lebih cepat, akuntabel, dan tanpa praktik pungli.
Respon masyarakat pun positif. Banyak warga merasa lebih nyaman mengurus keperluan administrasi karena prosesnya lebih terbuka.
Simbol Perubahan
Seputar Polri
Polsek Besuki Tebar Kebaikan untuk Dhuafa dan Anak Yatim lewat Jumat Berkah |
---|
Divhumas Polri Gelar Shalat Gaib untuk Almarhum Affan Kurniawan |
---|
Brigadir Kateran Ajak Warga Manfaatkan Lahan Tidur, Kini Panen Ratusan Kilogram Tomat |
---|
Rayakan HUT ke-77, Polwan Polres Bone Gelar Bedah Rumah Warga Kurang Mampu |
---|
Bripda Jessica Persembahkan Emas untuk Indonesia di Karate Internasional Kuala Lumpur |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.