Warga Riau Masuk RS Karena Piton, Ini yang Harus Dilakukan Bila Digigit Ular Tak Berbisa
Tri bercerita, dirinya pernah mendapati salah satu pegawai Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kupang yang tergigit ular tak berbisa.
Editor:
Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gigitan ular jangan disepelekan meski tidak berbisa.
Sebab, kekuatan dari gigitan ular bisa menyebabkan pendarahan hingga robeknya otot.
Hal ini dialami oleh Robet Nababan (37), seorang warga Desa Belimbing Kecamatan Batang Gangsal Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Provinsi Riau, yang digigit oleh ular piton sepanjang tujuh meter.
Baca: Wanita Cantik Tewas Tertabrak Kereta, Menangis di Tengah Rel Sampai Bertengkar dengan Orangtua
Peristiwa pada Sabtu (30/9/2017) pukul 10.00 WIB itu mengakibatkan robeknya tendon lengan kiri Robet.
Robet pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari Rengat, di Kelurahan Pematang Rebah, Kecamatan Rengat Barat, untuk mendapatkan perawatan.
Pakar toksikologi dan bisa ular DR. dr. Tri Maharani, M.Si SP.EM mengatakan, saat ular tak berbisa menggigit, reptil itu akan menanamkan giginya ke tubuh manusia.
Potensi bahaya dapat diminimalisir jika tahu respons yang tepat dalam menghadapi situasi tersebut.
Kebanyakan orang yang digigit oleh ular akan reflek menarik kepala atau buntut agar terlepas.
Akan tetapi, ini adalah respons yang salah.
Baca: Begini Penampakan Tandu Pertama Jenderal Sudirman Saat Perang Gerilya
“Masalahnya, kalau kita cabut dengan paksa, ular itu akan semakin menanamkan giginya. Itu cara ular membela diri dengan menggigit lebih kuat lagi,” kata Tri saat dihubungi Kompas.com.
Menurut Tri, respons terbaik dalam situasi tersebut adalah tak memberikan perlawanan.
Bila merasa tak lagi terancam, ular akan dengan sendirinya melepaskan gigitan.
Durasinya bisa dari hitungan detik hingga menit.