Kamis, 11 September 2025

Polemik Panglima TNI

Manuver Panglima TNI Diduga Sudah Dapat Restu Jokowi

Jangan-jangan memang Jokowi sudah memberikan restu terhadap yang disampaikan Panglima.

Editor: Johnson Simanjuntak
Puspen TNI/Kolonel Inf Bedali Harefa, S.H.
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo didampingi Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasal Laksamana TNI Ade Supandi dan Kasau Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, usai pelaksanaan Upacara Parade dan Defile HUT ke-72 TNI Tahun 2017, yang dipimpin oleh Presiden RI Ir. H. Joko Widodo, bertempat di Dermaga Indah Kiat Cilegon Banten, Kamis (5/10/2017). Tentara Nasional Indonesia (TNI) selalu setia terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, menempatkan kepentingan rakyat diatas kepentingan apapun, serta taat kepada Presiden Republik Indonesia sebagai Panglima Tertinggi yang terpilih secara konstitusional. Untuk itu, jangan ragukan kesetiaan TNI kepada NKRI. (Puspen TNI/ 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politisi Partai Keadilan Sejahtera Nasir Jamil menduga manuver politik Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sudah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo.

"Jangan-jangan memang Jokowi sudah memberikan restu terhadap yang disampaikan Panglima. Kita kan enggak tahu," ujar Nasir dalam diskusi Polemik yang digelar di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (7/10/2017).

Nasir menjelaskan dugaannya tersebut lantaran sejumlah peristiwa yang dianggap banyak orang menimbulkan polemik tidak dihentikan oleh Presiden Jokowi.

Nasir justeru menduga bahwa Presiden Jokowi tengah mempersiapkan Gatot Nurmantyo untuk bisa mendampinginya pada Pilpres 2019 mendatang.

Diketahui, Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiunnya sebagai Panglima TNI pada Maret 2018 mendatang.

"Dia sebagai anak buah Presiden, Gatot Nurmanto bertanggungjawab kepada Presiden," kata Nasir.

Begitu juga dengan pengamat komunikasi dari Universitas Paramadina Hendri Satrio yang ikut dalam diskusi itu.

Baca: Salim Said: Jangankan KPK, Tuhan Saja Tidak Ditakuti

Dugaan itu muncul ketika Presiden Jokowi tidak mengambil langkah tegas melihat Gatot Nurmantyo yang dinilai tengah melakukan manuver politik.

Seperti halnya, ketika Gatot Nurmantyo menggelar nonton bareng G30S/PKI yang dinilai banyak orang tidak perlu, namun Jokowi ikut nonton bareng.

"Kalau memang dilarang, itu pasti Presiden akan melarang itu. Tapi ini seperti mengizinkan panglima melakukan manuver itu," ucap Hendri.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan