Rabu, 20 Agustus 2025

Pilgub Jawa Barat

Ingin Taaruf, Ridwan Kamil Ungkap Kemungkinan Dirinya Menjadi Kader Golkar

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi mendapatkan surat rekomendasi untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat tahun 2018 dari Partai Golkar.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Walikota Bandung, Ridwan Kamil. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wali Kota Bandung Ridwan Kamil resmi mendapatkan surat rekomendasi untuk maju dalam Pilgub Jawa Barat tahun 2018 dari Partai Golkar.

Saat memberikan sambutan, Emil sapaan akrab Ridwan Kamil mengaku tak menutup kemungkinan dirinya bergabung masuk ke partai besutan Setya Novanto ini.

"Dalam prosesnya siapa tahu, saya akan taaruf memahami bagaimana partai ini, juga tidak menutup kemungkinan saya akan berlabuh (di Golkar)," kata Kang Emil di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (9/11/2017).

Baca: Suami Dokter Masih Menenteng Senjata Api Usai Tembak Istrinya dan Berjalan Ke Luar Klinik

Dirinya mengaku bahagia bisa mendapatkan dukungan dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

Untuk itu Emil berharap seluruh kader Golkar solid mendukungnya di Pilgub Jabar 2018.

"Saya bahagia bisa bergabung. InsyaAllah tidak mengecewakan, saya sebenarnya petarung, walaupun wajah kalem," katanya.

Usai acara Emil menjelaskan, setelah resmi menjadi gubernur Jawa Barat, dirinya akan memantapkan hati menjadi salah satu kader partai politik yang mengusungnya.

Baca: Doktrer Penembak Istrinya di Klinik Menyerahkan Diri

"Setelah terpilih gubernur nanti saya akan meriset. Mana aspirasi politik saya, atau warna politik saya yang paling cocok. Tentu dengan partai-partai yang mengusung," katanya.

Saat ditanya partai mana yang cocok di hatinya, Emil menjawab diplomatis bahwa semua parpol pada dasarnya baik.

Baca: Kelompok Bersenjata di Papua Klaim 2 Kampung Ini Jadi Daerah Operasinya

"Suatu hari instrumen mengelola politik harus lewat partai, sehebat-hebatnya independen mau sampai kapan. Saya kira realitas politik mengatakan mengubah dari dalam dengan kepartaian ada sebuah pilihan. Hanya masalah timing saya, kapan itu pilihan masing-masing," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan