Korupsi KTP Elektronik
Made Oka Sebut Nyanyian Setya Novanto Soal Puan dan Pramono Tidak Benar
"Kalau menurut klien saya, yang pernyataan Setnov di muka pengadilan minggu yang lalu itu tidak benar dan itu sudah dibantah juga oleh yang bersangkut
Penulis:
Dennis Destryawan
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tersangka kasus dugaan korupsi proyek e-KTP Made Oka Masagung membantah nyanyian Setya Novanto soal dua politikus PDI Perjuangan, Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang hasil korupsi.
Made Oka diketahui, Senin (26/3/2018) diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Irvanto Hendra Pambudi yang merupakan keponakan Setya Novanto dalam kasus korupsi e-KTP.
Baca: Kasus e-KTP, KPK periksa Setya Novanto dan Made Oka
Pengacara Made Oka, Bambang Hartono menerangkan, menurut kliennya, pernyataan Setya Novanto tidak benar.
"Kalau menurut klien saya, yang pernyataan Setnov di muka pengadilan minggu yang lalu itu tidak benar dan itu sudah dibantah juga oleh yang bersangkutan," ujar Bambang di Gedung KPK, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Baca: Seluruh Alasan Tidak Dapat Dibenarkan, Mahkamah Agung Tolak PK Ahok
Selain itu, kata Bambang, Made Oka juga membantah adanya pertemuan di kediaman mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto pada bulan Oktober 2012.
"Tidak ada sama sekali, karena itu kan' bulan Oktober tahun 2012 tidak pernah ke rumahnya Pak Setya Novanto," ujarnya.
Bambang menerangkan, keluarga Made Oka memang dekat dengan keluarga mendiang Soekarno.
Namun, terkait tudingan miring dari Novanto, Made kembali membantahnya.
Baca: Penambahan Tiga Wakil Ketua Diharapkan Semakin Memperkuat MPR dalam Menghadapi Tahun Politik
"Dari dulu keluarganya pak Karno dan pak Oka deket. Sejak beliau jadi presiden tapi sama sekali tidak ada (pemberian uang)," ujar Bambang.
Sebelumnya, Setya Novanto menyebut ada aliran dana e-KTP kepada sejumlah nama senilai 500 dolar Ameriksa Serikat ke sejumlah anggota DPR.
Diutarakan Setya Novanto pada Kamis (22/3/2018) di Tipikor Jakarta.
Baca: Sekjen PDIP: Jokowi Minta Pertimbangan JK Untuk Menentukan Calon Wakil Presiden