Senin, 25 Agustus 2025

Gempa di Lombok

Tim Tanggap Darurat PVMBG Diterjunkan untuk Petakan Dampak Gempa 6,4 SR di Lombok

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," katanya.

Editor: Adi Suhendi
Twitter/Sutopo_PN
Dampak gempa di Lombok dan sekitarnya membuat bangunan rusak. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim tanggap darurat PVMBG diturunkan ke Lombok Timur dan Lombok Utara.

Hal tersebut menyikapi gempa 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang wilayah Lombok, Sumbawa, dan Bali, Minggu (29/7/2018) pagi.

Tim tersebut diturunkan untuk melakukan pemetaan dampak kejadian gempa bumi seperti kerusakan bangunan, pergeseran tanah, retakan tanah, serta jika ada likuifaksi dan longsoran.

Baca: Salah Satu Warganya Meninggal Akibat Gempa di Lombok, Menpora Malaysia Ungkapkan Belasungkawa

Selain itu, tim juga akan melakukan identifikasi karakteristik tanah setempat melalui pengukuran microtremor.

Serta, tim pun akan memberikan rekomendasi teknis berkaitan dengan kerusakan geologi.

"Sosialisasi secara langsung ke masyarakat dan koordinasi dengan Pemda Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Timur dan instansi terkait lainnya," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kasbani, dalam keterangan yang diterima.

Baca: Gempa Bumi Berkekuatan 6,4 SR Guncang Lombok, Belasan Orang Tewas

Selain itu, PVMBG pun mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mengikuti arahan serta informasi dari pemerintah daerah dan BPBD NTB.

"Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami," katanya.

Meskipun begitu masyarakat diharapkan tetap waspada menyikapi peristiwa alam tersebut.

"Gempa bumi susulan biasannya mempunyai magnituda lebih kecil dari gempa bumi utama, namun masyarakat diharapkan agar tetap waspada," katanya.

Berdasarkan informasi dari BMKG pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,26° LS dan 116,55° BT dengan magnituda 6,4 SR pada kedalaman 10 kilometer berjarak 28 kilo meter barat laut Lombok Timur.

Sampai saat ini gempa bumi ini diikuti 118 gempa bumi susulan dengan kisaran magnitida M5.7-M2.1.

Gempa bumi terjadi di darat dan goncangan dirasakan sangat kuat pada daerah sekitar Lombok Timur dan Lombok Utara.

"Kawasan ini tersusun oleh batuan alluvium dan endapan gunung api yang bersifat urai, sehingga memperkuat goncanagn gempa bumi," katanya.

Intesitas goncangan gempa bumi diperkirakan mencapai MMI VI–VII.

Peta Kawasan Rawan Bencana (KRB) Gempa bumi yang diterbitkan PVMBG-Badan Geologi, daerah Lombok Utara, dan Lombok Timur termasuk KRB Gempa bumi Menengah, dengan potensi terjadi gempa bumi dengan intensitas MMI VII-VIII, yang berpotensi menimbulkan kerusakan.

Gempa bumi ini menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

Gempa bumi ini terasa di Pos Pengamatan Gunung Api Rinjani pada intensitas MMI VI dan menimbulkan kerusakan pada bangunan pos.

"Sejauh ini belum ada kenaikan aktivitas Gunung Rinjani terkait gempa bumi ini," katanya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan