Dosen UGM Tanggapi Kasus Sudirman Said: Politisi Juga Harus Memiliki Etika
Di musim kampanye politik seperti saat ini, harusnya para politisi itu tahu bahwa penggunaan kampus sebagai arena kampanye itu ada aturannya.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di musim kampanye politik seperti saat ini, harusnya para politisi itu tahu bahwa penggunaan kampus sebagai arena kampanye itu ada aturannya.
Pernyataan ini disampaikan Sosiolog dan Dosen Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Arie Sujito dalam keterangan tertulisnya kepada Tribunnews.com, Senin (15/10/2018), terkait pembatalan seminar Sudirman Said di UGM.
Baca: Genoa, Kawah Candradimuka bagi Calon Bintang Barcelona
“Kasus di Fakultas Peternakan UGM yang baru saja terjadi ini, ibarat mengadu mahasiswa dengan pengurus kampus. Kasihan mahasiswa dan pengurus kampus UGM terjadi konflik, akibat kepentingan politisi.”
“Kita tahu, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan adalah Calon Legislatif dan juga Tim Sukses salah satu Capres. Tentu forum yang akan digelar mahasiswa itu bisa berubah menjadi forum politisi," ujar Dosen UGM ini.
Untuk itu dia menilai, wajar saja kalau para insan akademik dan pengurus kampus bereaksi keras menolak dengan sejumlah argumen.
“Mana mungkin forum itu disebut ilmiah, sedangkan beberapa pembicara adalah Calon Legislatif dan Tim Sukses salah satu Calon Presiden, yang sedang dalam momen kampanye," ucapnya.
“Situasi seperti tidak perlu terjadi jika para politisi menjaga etika politik dalam berinteraksi dengan kampus.”
Baca: Pengusaha Takut Sumbang Prabowo di Pilpres 2019, Timses Jokowi Ungkap Hal Ini
Dia tegaskan, Kampus bukan anti politik, namun etika politik harus dijaga agar penghormatan pada institusi kampus selalu dipertahankan, agar kampus juga makin hormat terhadap politisi.
“Mahasiswa dan pengurus kampus perlu saling menjaga komunikasi, jangan sampai mudah masuk pusaran permainan elit politik yang sekarang sedang bergerilya kampanye ke kampus-kampus," jelasnya.
Seperti diketahui, Sudirman Said batal menjadi pembicara dalam seminar yang rencananya dilaksanakan di Auditorium Fakultas Peternakan UGM, Jumat (13/10/2018). Namun izin pemakaian tempat mendadak dicabut.
Baca: Novel Bamukmin Singgung Pilpres dan Masuk Surga, Sikap UAS Tegas
Kabag Humas UGM, Iva Ariani membenarkan pencabutan izin pemakaian ruang auditorium tersebut. Pencabutan tersebut dilakukan karena penyelenggara seminar bukan dari civitas akademika UGM.
"Jadi kami tegaskan tidak ada pembatalan dan pembubaran seminar. Kami tidak memberikan izin seminar itu dilaksanakan di auditorium. Kenapa? Karena penyelenggara bukan civitas akademika dari Fakultas Peternakan UGM," katanya saat dihubungi Tribun Jogja, Sabtu (13/10/2018).
Ia pun menjelaskan bahwa untuk menggunakan ruang, fakultas memiliki aturan yang harus dipenuhi. Menurut peraturan, ruang boleh digunakan untuk civitas akademika dan berguna untuk pengembangan Tri Dharma.
"Untuk memakai ruang kan fakultas memiliki aturan. Sementara yang menyelenggarakan itu bukan civitas akademika. Ada sebuah kelompok yang memang anggotanya mahasiswa, individu. Jadi ya nggak boleh digunakan," jelasnya.