Korban DBD Meningkat, Menkes Belum Tetapkan Status KLB
Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengamini jumlah penderita Demam Berdarah Dengue atau DBD meningkat baik di daerah maupun ibu kota Jakarta.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengamini jumlah penderita Demam Berdarah Dengue atau DBD meningkat baik di daerah maupun ibu kota Jakarta.
Meskipun begitu, Nila belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk wabah DBD secara nasional.
Alasannya, data korban DBD sementara ini masih bersifat lokal.
"Saya sangat prihatin ya. Tapi bagaimanapun juga nyamuk ini kan terkait dengan lingkungan juga. Jadi artinya bilamana lingkungan kita tidak bersih, ya tentu ada jentik nyamuk di situ," ucap Nila saat ditemui di komplek DPR RI, Senin (4/2/2019).
Dikonfirmasi mengapa hingga saat ini pihaknya belum menetapkan status KLB terhadap wabah DBD, Nila mengaku dirinya belum bisa menjawab karena data korban DBD masih berada di Dirjen Pencegahan, Pemberantasan Penyakit dan Kesehatan Lingkungan (P2PKL) di Dinkes daerah.
Baca: Penjelasan Ketua LTMPT Soal Website Pendaftaran SNMPTN 2019 web.snmptn.ac.id Lemot
"Saya tidak bisa jawab dulu karena ini datanya ada di daerah, masing-masing per lokal ada di Dirjen P2PKL. Untuk data nasional belum ada," katanya.
"Saya hanya ingat, kan datanya berubah terus. Data tahun ini tidak sama dengan tahun lalu. Masih lebih tinggi tahun lalu, dan memang ada peningkatan," ujar Nila lagi.
Untuk diketahui, Kementerian Kesehatan mencatat pada periode 1 Januari hingga 3 Februari 2019 penderita DBD di Indonesia mencapai 16.692 dan 169 orang meninggal dunia.
Baca: Polda Metro Jaya Belum Ketahui Pelaku Penganiayaan terhadap Penyelidik KPK
Sementara pada 31 Januari 2019, jumlah penderita masih berjumlah 15.132 orang dan 145 korban meninggal.
Jika dibandingkan tahun 2016 lalu yang merupakan puncak kasus DBD dengan total penderita 204.171 orang.
Jumlah korban DBD awal 2019 ini masih lebih sedikit.
Baca: TKN Sebut Propaganda Rusia yang Dimaksud Jokowi sebagai Bentuk Kritik ke Politikus Hipokrit
Sementara ini Kemenkes menyatakan kasus memang ada peningkatan tetapi masih terkendali.
Jumlah kasusnya masih berada di bawah tahun 2016.