Rabu, 20 Agustus 2025

Romahurmuziy Ditangkap KPK

OTT Rommy dan Kegaduhan PSI Lemahkan Pasangan 01

Ia juga menilai hal ini akan mempengaruhi suara pemilih, baik bagi PPP maupun kubu 01 jelang Pemilu 2019.

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Chaerul Umam
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Romahurmuziy. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, ditangkapnya Ketua Umum PPP, Romahurmuziy alias Rommy berdampak langsung dengan fokus pemenangan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin.

"Koalisi Jokowi-Ma’ruf akan kehilangan fokus dan melemah karena kegaduhan internal dan tertangkapnya Ketum PPP," kata Pangi kepada wadrtawan Jakarta, Jumat (15/3/2019).

Terkait kasus Rommy, menurut Pangi, TKN kembali harus bekerja keras untuk menjaga dan mempertahankan elektabilitas Jokowi-Ma’ruf.

"Harus kita akui bahwa ini akan berimbas pada figur Pak Jokowi sendiri, personal brendingnya. Yang kedua itu soal isu sentimen, soal mengelola emosi publik," katanya.

Pangi memprediksi, setelah kejadian ini internal PPP akan sibuk pada pemulihan nama baik partai.

Yang lebih urgen lagi adalah bakal ada perebutan kekuasaan atau pemilihan ketua umum baru pengganti Romy, tidak mustahil konflik berkepanjangan akan terjadi lagi.

"Nanti akan berlanjut pada konflik memperebutkan ketua umum di internal PPP. Belum nanti pengaruhnya pada mesin partai dan pemenangan Pak Jokowi di pilpres," katanya.

Pangi menjelaskan, peranan partai sangat penting dala pemenangan Pilpres, kalau mesin partai mati maka kemenangan di pilpres akan mustahil dicapai.

"Saya melihat mesin partai di koallisi Jokowi-Ma’ruf masih tanda tanya, masih setengah hati," katanya.

Sementara terkait konflik PSI-PDIP, menurut Pangi akan memperparah keadaan dan semakin melemahkan koalisi ini.

"Ketika partai sudah berkonflik sesama pendukung Jokowi, misalnya antara PSI dengan PDIP tentu tidak baik dari segi soliditas dukungan," kata Pangi.

Pangi menilai, PSI tidak memikirkan soliditas dukungan.

Baca: Romahurmuziy Ditangkap KPK, Sejumlah Tokoh Doakan Selamat hingga Minta PPP Tak Dilupakan

Sehingga partai besutan Grace Natalie ini dia hanya ingin terkenal karena elektabilitasnya di bawah elektoral.

"Memang ini sebenarnya menjadi rumit ketika PSI berkonflik dengan PDIP, itu adalah mesin utama. Mestinya solid dan fokus pada pilpres, tapi sesama mereka malah berantem demi kepentingan sesaat," tambahnya.

"Saya melihat mesin partai di koallisi Jokowi-Ma’ruf masih tanda tanya, masih setengah hati," katanya.

Halaman
12
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan