Jumat, 12 September 2025

Pemilu 2019

Survei Litbang Kompas, PPP: Kami Akan Terus Bekerja Maksimal Agar Tak Semakin Tergerus

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadikan survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret sebagai acuan

Editor: Johnson Simanjuntak
Tribunnews.com/Fitri Wulandari
Wakil Sekjen DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) sekaligus anggota Komisi II DPR RI Achmad Baidowi, saat ditemui usai diskusi yang digelar di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, Minggu (11/2/2018) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjadikan survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret sebagai acuan untuk memetakan gerakan politik untuk kurang satu bulan jelang Pemilu 17 April mendatang.

Dalam survei Libang Kompas, elektabilitas PPP tercatat sebesar 2,7 persen.

"Hasil survei tersebut tetap menjadi acuan untuk memetakan gerakan politik kedepan," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PPP Achmad Baidowi kepada Tribunnews.com, Jumat (22/3/2019).

PPP kata dia, menyadari pemilu serentak kali ini menjadi pelajaran berharga.

Menurut dia pula, kedepan perlu terobosan langkah agar sistem pemilu disempurnakan.

Namun demikian PPP akan berjuang semaksimal mungkin untuk berjibaku mencapai titik aman dari ambang batas parlemen atau parliamentary threshold sebesar 4 persen, pada Perebutan kursi DPR RI.

"Kami akan terus bekerja maksimal agar suara PPP tak semakin tergerus," tegas anggota TKN Jokowi-Maruf Amin ini.

"Sebulan kedepan kita memperkuat basis pemilih tradisional," jelas anggota Komisi II DPR RI ini.

Apalagi jika bercermin pada pengalaman, selalu PPP diperkirakan tidak lolos memenuhui syarat parlemen.

Tapi, kenyataannya imbuh dia, PPP masih tetap ada di parlemen.

"Kami mau lolos pemilu bukan lolos survei," ucapnya.

Baca: Menkopolhukam: Kedua Capres Harus Hadirkan Suasana Gembira, Bukan Malah Ketegangan

Hasil survei Litbang Kompas 22 Februari-5 Maret menunjukkan elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerindra masih yang paling tinggi ketimbang partai politik peserta pemilu lainnya.

PDI-P sebagai partai pemenang Pemilu 2014 dipilih oleh 26,9 persen responden.

"Jika dalam satu bulan ke depan potensi elektabilitas ini tidak ada perubahan, boleh jadi PDI-P akan mencatatkan diri sebagai parpol pertama yang bisa memenangi pemilu untuk kedua kali berturut-turut sejak era reformasi ini," tulis peneliti Litbang Kompas, Yohan Wahyu, dikutip dari harian Kompas, Kamis (21/3/2019).

Kendati demikian, peluang PDI-P menjadi juara bertahan akan tetap dibayangi oleh parpol lain, terutama Partai Gerindra. Partai Gerindra yang juga merupakan rival PDI-P di pemilihan presiden dipilih oleh 17 persen responden.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan