Anies Baswedan Ogah Bicara Soal Capres 2024, Ingin Fokus Selesaikan Tugasnya hingga 2022
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau bicara soal pencalonan dirinya pada pemilihan presiden tahun 2024 mendatang.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Tokyo
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mau bicara soal pencalonan presiden RI pada periode mendatang. Anies Baswedan hanya ingin fokus menyelesaikan tugasnya hingga 2022 mendatang.
"Bagaimana masa depan bapak apakah ingin menjadi calon presiden Indonesia atau kembali jadi gubernur atau kembali ke kampus?" tanya Endo, seorang pengunjung seminar yang diselenggarakan Yayasan Sasakawa, Senin (20/5/2019) di Toranomon Tokyo.
Banyak yang tertawa mendengar pertanyaan tersebut termasuk Anies yang merasa tak mendengar terjemahannya karena diucapkan dalam bahasa Jepang.
"Saya tak menjawab ya, tak dengar terjemahannya tadi, hanya diterjemahkan oleh Akiko saja," kata Anies Baswedan sambil tertawa.
Sebelum menjawab pertanyaan Endo tersebut, Anies menjawab dulu pertanyaan mengenai Tteroris di Indonesia.
Baca: Dituduh Kirim Chat Mesum kepada Istri Anggota Dewan, Apa Kata Ketua Panwaslih Subulussalam?
"Yang penting kita harus meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jakarta, menjauhkan perbedaan kaya dan miskin, sehingga dapat menghilangkan niat-niat untuk berbuat jahat atau bahkan menjadi teroris di masyarakat kalau semua sejahtera," kata Anies Baswedan.
Menanggapi pertanyaan rencana masa depan Anies yang ditanyakan oleh Endo, berikut jawaban Anies:
"Saya saat ini hanya mau fokus saja sebagai Gubernur Jakarta menyelesaikan semua tugas. Mudah-mudahan selesai semua rencana saya di akhir masa tugas 2022. Itu saja yang saya fokuskan, kerja mensejahterakan masyarakat Jakarta, menyelesaikan semua program yang ada," kata Anies.

Selain itu Anies juga menyinggung politik di Indonesia memang agak sensitif dan memiliki karakter tertentu.
"Kalau kita berjalan menuju persimpangan, sudah mulai pasang sen jauh-jauh, kita bisa dibalap bisa di by-pass nanti sama mobil lain," ungkap Anies diiringi tawa peserta.
Jadi menurut Anies, lebih baik diam-diam saja dulu, fokus dengan pekerjaan yang ada sekarang, sampai tiba waktunya nanti.
Dalam acara tersebut, Anies juga mengungkapkan jumlah penduduk Jakarta sekitar 10 juta jiwa, lebih sedikit dari jumlah kendaraan bermotor yang berjumlah sekitar 16 juta unit.
"Jakarta tuh menarik, jumlah unit kendaraan motornya lebih banyak dari jumlah penduduknya karena satu keluarga mungkin bisa punya dua atau lebih unit kendaraan bermotor. Belum lagi sepeda motornya. Itu sebabnya macet," kata Anies.
Namun Anies juga mengoreksi programnya yang dulu katanya menomorsatukan private vehicle (kendaraan bermotor), kini hal itu jadi nomor empat.
Baca: Tim Elang Polrestabes Semarang Amankan 6 Remaja Mabuk, 4 di Antaranya Perempuan