Sabtu, 20 September 2025

Demo di Jakarta

Prabowo Tak Akan Bentuk Tim Investigasi Independen Demo Berujung Kerusuhan pada Akhir Agustus

Menurut Yusril, Presiden memang tidak menegaskan bahwa akan membentuk tim investigasi independen untuk kerusuhan

Penulis: Taufik Ismail
TRIBUNNEWS/HERUDIN
AKSI MAHASISWA - Mahasiswa gabungan dari sejumlah kampus terlibat bentrok dengan polisi saat demonstrasi di sekitar Jalan Semanggi Jakarta dekat Polda Metro Jaya, Jumat (29/8/2025). Presiden Prabowo Subianto tidak akan membentuk tim investigasi independen terkait kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu.  

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto tidak akan membentuk tim investigasi independen terkait kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu. 

Tim investigasi independen tersebut sebelumnya diusulkan oleh Gerakan Nurani Bangsa (GNB) saat menemui Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta Kamis 11 September 2025.

Baca juga: Andi Widjajanto: Kerusuhan Agustus dan Berebut Pengaruh Presiden

Tim Investigasi Independen adalah kelompok penyelidik yang dibentuk secara non-yudisial dan di luar struktur resmi pemerintah, dengan tujuan untuk mengungkap fakta secara objektif dan transparan dalam kasus-kasus yang menyangkut kepentingan publik, pelanggaran HAM, atau krisis sosial-politik.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra di Istana Kepresidenan Jakarta, pada Rabu (17/9/2025).

Baca juga: Andi Widjajanto Duga Adanya Pola Baru Kerusuhan di RI-Nepal Dioptimalkan oleh AI 

“Saya sudah mendapat penegasan dari bapak presiden barusan bahwa usulan untuk membentuk tim gabungan, tim pengumpulan fakta terhadap kasus-kasus demonstrasi yang berujung kerusuhan akhir Agustus lalu tidak perlu dibentuk,” kata Yusril.

Menurut Yusril, Presiden memang tidak menegaskan bahwa akan membentuk tim investigasi independen untuk kerusuhan di tengah unjukrasa kenaikan tunjangan DPR tersebut. Prabowo kata Yusril saat itu hanya menyebut akan mempertimbangkan usulan tersebut.

“Waktu itu beliau (Prabowo) mengatakan itu adalah usul yang bagus, masuk akal, dan perlu dipertimbangkan. Tapi tadi saya sudah mendapatkan penegasan dari beliau (Presiden) bahwa pemerintah tidak perlu membentuk TGPF itu,” katanya.

Menurut Yusril untuk mengusut kerusuhan unjuk rasa tersebut, Presiden menyerahkan sepenuhnya investigasi kepada Tim Independen Lembaga Nasional HAM yang telah dibentuk Komhas HAM dan 5 lembaga lainnya. Enam lembaga tersebut telah membentuk tim penyelidik non-yudisial independen.

"Maka presiden mengatakan bahwa silakan Komnas HAM dan 6 lembaga negara HAM itu bekerja untuk melakukan penyelidikan, menemukan fakta tentang apa yg terjadi di balik demonstrasi itu,” katanya.

Oleh karena itu kata Yusril terkait polemik pembentukan tim independen tersebut, sudah jelas.

“Jadi persoalan ini sudah jelas sekiranya hari ini. Kalau ada yang menanyakan apa perlu dibentuk atau tidak, presiden mengatakan tidak perlu dibentuk,” pungkas  Yusril.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto menggelar dialog bersama sejumlah tokoh bangsa lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (11/9/2025).

Pertemuan berlangsung secara tertutup selama kurang lebih 3 jam. Mereka yang hadir yakni M. Quraish Shihab, Omi Komaria Nurcholish Madjid, Romo Franz Magnis Suseno, Lukman Hakim Saifuddin, Pdt. Gomar Gultom, Erry Riyana Hardjapamekas, Komaruddin Hidayat, Laode M. Syarif, dan lainnya.

Presiden didampingi sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih dalam dialog tersebut.
Menteri Agama Nassaruddin Umar mengatakan pertemuan berlangsung hangat dan terbuka.

"Hampir 3 jam dialog yang sangat terbuka, sangat penuh keakraban antara tokoh kita sesama tokoh bangsa bersama bapak presiden dengan begitu terbuka," kata Menag usai pertemuan.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan