Pilpres 2019
Gerindra Bentuk Tim Investigasi Usut Ambulans Berisi Batu di Aksi 22 Mei
Bahkan mobil yang di sisi sampingnya tertulis Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tasikmalaya ini ternyata menunggak pajak.
Penulis:
Theresia Felisiani
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepolisian telah mengamankan ambulans berlogo Gerindra dengan plat nomor B 9686 PCF saat kerusuhan 22 Mei lalu.
Sebelumnya mobil tersebut ditemukan dengan kondisi di dalamnya penuh batu dan alat-alat di dekat lokasi demonstrasi.
Bahkan mobil yang di sisi sampingnya tertulis Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Tasikmalaya ini ternyata menunggak pajak.
Mobil itu menunggak pajak kendaraan bermotor sejak 25 Februari 2015.
Masa berlaku STNK mobil juga sudah habis sejak 25 Februari 2018.
Menyikapi temuan mobil ambulans berlogo Gerindra yang kini terparkir di Polda Metro dan diberi police line, Politisi Gerindra Andi Rosiade mengaku partainya bakal melakukan investigasi.
Baca: Selain BDNI, KPK Telusuri Keterlibatan Bank Lain di Kasus BLBI
"Gini kami punya ambulans ratusan, disumbangkan perusahaan lalu didistribusikan ke DPC Gerindra seluruh Indonesia untuk pelayanan kesehatan masyarakat," ucap Andi Rosiade dalam sebuah diskusi di kawasan Jakarta Pusat dengan tema : MK adalah Koentji, Sabtu (25/5/2019).
Andi Rosiade mengamini memang ambulans tersebut milik Partai Gerindra hanya saja pihaknya tidak mengetahui mengapa ambulans bisa hadir di depan Bawaslu.
Untuk itu, pihaknya sedang melakukan investigasi. Jika hasilnya sudah keluar, dia berjanji bakal dirilis resmi oleh partainya.
"Kami perintahkan tim investigasi, Gerindra akan investigasi hal ini supaya terang benderang. Kami perintah dari DPP tidak ada ambulance kesana. Ini semua harus dibongkar. Kami harap semua bersabar, kalau sudah ada hasilnya akan dirilis oleh tim advokasi dan hukum," tambahnya.