Selasa, 9 September 2025

Lebaran 2019

Sidang Isbat 1 Syawal 1440H, Pakar Astronomi Tim Falakiyah Kemenag Beberkan Posisi Hilal

Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah menggelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1440 H/2019, Senin (3/6/2019).

Penulis: Daryono
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (tengah) bersama Perwakilan MUI KH Abdullah Jaidi (kanan), dan Ketua Komisi VII DPR RI Ali Taher (kiri) menyampaikan keputusan sidang Isbat 1440 Hijriah di Jakarta, Minggu (5/5/2019). Pemerintah menetapkan 1 Ramadan jatuh pada hari Senin, 6 Mei 2019. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) saat ini tengah menggelar Sidang Isbat Penentuan 1 Syawal 1440 H/2019, Senin (3/6/2019). 

Saat berita ini ditulis, Sidang Isbat masih berlangsung. 

Salah satu pemaparan dalam Sidang Isbat adalah pemaparan dari Pakar astronomi dari Tim Falakiyah Kementerian Agama Cecep Nurwendaya. 

Dikutip dari laman resmi Kemenang, Kemenag.go.id, Cecep menegaskan bahwa tidak ada referensi empirik visibilitas (ketampakan) hilal awal Syawal 1440H bisa teramati di seluruh wilayah Indonesia pada hari Senin (03/06) ini.

“Semua wilayah Indonesia memiliki ketinggian hilal negatif. Hilal terbenam terlebih dahulu dibanding matahari,” terang Cecep saat memaparkan data posisi hilal menjelang awal bulan Syawal 1440H/2019M pada Sidang Isbat Awal Syawal  1440H, di Jakarta.

Baca: Prakiraan Cuaca Pengamatan Hilal 1 Syawal 1440 H di 26 Kota, Sidang Isbat Digelar Pukul 17.00 WIB

Hadir dalam pemaparan jelang sidang isbat, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin,  Ketua MUI,  dan Ketua Komisi VIII Ali Taher.

Hadir juga dalam kesempatan ini para duta besar negara sahabat, pimpinan ormas termasuk NU dan Muhammadiyah,  pakar astronomi dari LAPAN dan Planetarium Boscha, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama.

Menurut Cecep, penetapan awal bulan hijriyah didasarkan pada hisab dan rukyat.

Proses hisab sudah ada dan dilakukan oleh hampir semua ormas Islam.

“Saat ini, kita sedang melakukan proses rukyat, dan sedang menunggu hasilnya,” terang Cecep.

“Secara hisab, awal Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu. Ini informasi, konfirmasinya menunggu hasil sidang isbat, menunggu hasil laporan rukyat,” tambahnya.

Dikatakan Cecep, rukyat adalah observasi astronomis.

Karena itu, lanjut Cecep, harus ada referensinya.

Cecep mengatakan bahwa kalau ada referensinya diterima, sedang kalau tidak berarti tidak bisa dipakai.

Lantas bagaimana posisi hilal awal Syawal 1440H?

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan