Kabinet Jokowi
Pengamat Ungkap Catatan Penting Kala Jokowi Ingin Banyak Anak Muda Dalam Kabinet Kerja II
Hendri Satrio memberikan beberapa catatan bagi Jokowi ketika ingin memasukkan anak-anak muda dalam skud Kabinetnya.
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pengamat politik Hendri Satrio mengapresiasi niat Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) akan merekrut banyak anak muda dalam jajaran kabinet Kerja Jilid II.
"Kalau pak Jokowi bilang akan banyak anak muda di kabinetnya, itu bagus, positif. Itu patut dihargai, diapresiasi, dipuji," ujar pendiri lembaga survei KedaiKOPI ini kepada Tribunnews.com, Rabu (3/7/2019).
Hendri Satrio memberikan beberapa catatan bagi Jokowi ketika ingin memasukkan anak-anak muda dalam skud Kabinetnya.
Selain mempunyai kemampuan menjalankan tugas, kata Hendri Satrio, birokrasi pun harus turut mengikuti cepatnya ritme kerja anak-anak muda tersebut.
"Salah satu hal yang harus dipertimbangkan pak Jokowi itu, bagaimana birokrasi yang dipimpinnya bisa mengikuti atau menjalankan apa yang diinginkan oleh si anak muda itu bila nanti di kabinet," jelas Hendri Satrio.
Karena akselerasi kinerja yang diinginkan Jokowi melalui anak-anak muda dalam kabinet, menurut dia, juga harus disiapkan di sistem birokrasi.
Tak lain agar tidak terjadi ketidak-sesuaian capaian hanya karena birokrasi yang tidak menunjang.
Baca: Khofifah Bantah Beri Rekomendasi ke Romi Soal Kakanwil Kemenag Jatim
"Pasti tidak mudah untuk itu. Tapi keinginan pak Jokowi agar banyak orang muda di dalam kabinet, patut dihargai, harus diapresiasi dan harus kita tunggu perwujudannya," ucapnya.

Jokowi Ingin Kabinet Diisi Banyak Kaum Muda
Presiden Jokowi mengaku tidak akan membedakan latar belakang profesional atau partai politik dalam menyusun kabinet pemerintah 2019-2024. Sebab, banyak juga kader partai politik yang merupakan profesional di bidangnya.
"Kabinet diisi oleh orang ahli di bidangnya. Jangan sampai dibeda-bedakan ini dari profesional dan ini dari (partai) politik, jangan seperti itulah, karena banyak juga politisi yang profesional," kata Jokowi dalam wawancara khusus dengan harian Kompas, Senin (1/7/2019).
Jokowi menyebut, setiap periode waktu, diperlukan kabinet yang berbeda karena tantangannya juga berubah.
Ia lalu mengungkapkan kriteria menteri yang akan mengisi kabinetnya ke depan.
Menurut Jokowi, para menteri yang mengisi kabinet baru nantinya harus memiliki kemampuan untuk mengeksekusi program secara tepat dan cepat.
Kedua, dia harus memiliki kemampuan manajerial. Kemampuan ini penting untuk bisa mengelola personalia dan anggaran sehingga organisasi kementerian itu betul-betul bisa efektif.
Ketiga, kabinet mendatang juga akan banyak diwarnai dengan anak-anak muda.
"Ya, bisa saja ada menteri umur 20-25 tahun, kenapa tidak? Tapi dia harus mengerti manajerial, dan mampu mengeksekusi program-program yang ada. Umur 30-an juga akan banyak," kata Jokowi.
Jokowi menyebut era globalisasi seperti sekarang diperlukan orang-orang yang dinamis, fleksibel, dan mampu mengikuti perubahan zaman yang sangat cepat sekali.
Sementara terkait kekhawatiran bahwa anak muda belum mempunyai pengalaman dalam manajemen pemerintahan, Jokowi menilai hal itu bisa diatasi dengan keberadaan para menteri koordinator.
Menko di empat bidang nantinya akan tetap diisi oleh senior yang sudah punya pengalaman panjang di bidang kerjanya.
"Saya kira tidak perlu kekhawatiran semacam itu," kata Jokowi.
Lalu, apakah Wapres JK dan pembantu-pembantu lainnya akan juga dilibatkan dalam periode mendatang?
"Saya kira semua yang masih bisa berkontribusi pada negara ini, apalagi Pak JK dengan pengalaman panjang di bidang politik dan ekonomi, saya kira negara ini sangat memerlukannya. Tugas kita bersama untuk bekerja sama dan membangun negara ini," jawab Jokowi.(*)