Minggu, 21 September 2025

Pilpres 2019

Jusuf Kalla Nilai Jokowi dan Prabowo Harus Bertemu, Bukan Lewat Utusan

"Kan mereka (Jokowi-Prabowo) enggak perlu mediator, pertemuan saja. Ini kan tidak ada lagi musuh," kata Jusuf Kalla

Tribunnews.com/Rina Ayu
Wakil Presiden Jusuf Kalla usai peresmian kantor baru di Cakung, Jakarta, Selasa (23/4/2019) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai calon presiden Jokowi dan Prabowo Subianto harus bertemu langsung, bukan melalui utusan.

Menurut Jusuf Kalla, keduanya bukanlah musuh, sehingga tak perlu menggunakan utusan maupun mediator.

Baca: Banyak Tokoh Sarankan Jokowi-Prabowo Bertemu, Demokrat: Gagasan Itu Bagus

Diketahui, calon presiden pertahana itu mengutus Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, pasca pemilihan presiden.

"Kan mereka (Jokowi dan Prabowo) enggak perlu mediator, pertemuan saja. Ini kan tidak ada lagi musuh, musuh sudah habis tinggal pertemuan saja untuk masyarakat bisa lebih tenang," ujar Jusuf Kalla usai peresmian kantor baru di Cakung, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

Jusuf Kalla berharap, pertemuan keduanya dapat segera terealisasikan dalam waktu dekat, untuk mengembalikan kondusivitas bangsa.

"Ya makin cepat itu (bertemu) masyarakat bisa lebih cepat kembali baik," kata mantan ketua umum Partai Golkar itu.

Baca: PKB Sepakat Saran Wapres Jusuf Kalla Soal Evaluasi Pemilu

Sebelumnya, Jusuf Kalla dengan sejumlah petinggi ormas, serta tokoh muslim, mendorong agar Jokowi dan Prabowo dapat melakukan pertemuan guna rekonsiliasi pasca pemilu.

"Penyelesaian pemilu ini harus diselesaikan dengan baik dengan jujur dan juga agar masayarakat tenang dan kembali. Semua masalah harus kembali ke hukum. Jadi apapun masalahnya tentu dapat diselesaikan oleh Bawaslu ataupun MK apabila ada yang. Jangan ada yang berbuat sendiri sendiri," kata Jusuf Kalla di kediaman dinasnya, Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin malam.

Tanggapan Jokowi

Capres nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal keinginan dirinya untuk menjalin komunikasi kembali secara langsung dengan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto.

Keinginan tersebut disampaikan langsung oleh Jokowi saat menjadi narasumber acara iNews Sore, Senin (22/4/2019).

Baca: Ditanya Cara Lain untuk Menjalin Komunikasi dengan Prabowo, Jokowi: Kita Ingin Buka Ruang Komunikasi

Mulanya pembawa acara mengatakan terkait Jokowi yang mengutus Menteri Koordinator Bidang Kemartiman, Luhut Binsar Pandjaitan, untuk bertemu dengan Prabowo hingga kini belum ada tanda-tanda sambutan.

Lantas, pembawa acara menanyakan apakah Jokowi akan menempuh cara lain untuk bisa berkomunikasi dengan Prabowo setelah hari pencoblosan telah selesai.

"Bapak mengutus Pak Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu dengan Pak Prabowo, tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda Pak Prabowo bisa dengan Pak Luhut," kata pembawa acara.

"Apakah ada cara lain yang akan bapak tempuh untuk bisa membuka ruang komunikasi dengan Pak Prabowo?" tanyanya.

"Ya ini kan kita sebetulnya ingin membuka ruang komunikasi," ujar Jokowi.

Jokowi menjelaskan komunikasi akan sangat baik dilakukan mengingat Prabowo juga ia anggap sebagai sahabatnya sendiri.

Calon Presiden (Capres) 01, Joko Widodo angkat bicara soal dirinya yang ingin berkomunikasi secara langsung dengan Capres 02, Prabowo Subianto. (Youtube Official iNews)

Selain itu, ia beranggapan dengan adanya komunikasi antar kedua capres dapat memberikan edukasi politik kepada masyarakat.

"Pak Prabowo itu kan sahabat baik saya yang sudah lama, jadi kalau ada proses komunikasi kan akan sangat baik," papar Jokowi.

"Baik untuk masyarakat, untuk pendidikan politik kita semuanya, dan juga untuk bangsa dan negara ini," sambungnya.

Kemudian, pembawa acara kembali melontarkan pertanyaannya kepada Jokowi apakah pernah menelepon atau bertemu langsung pasca debat kelima Pilpres 2019.

Dengan tegas, Jokowi menyatakan belum pernah berkomunikasi secara langsung dengan Ketua Umum Partai Gerindra itu.

"Belum, itu salah satunya saya mengutus Pak Luhut untuk itu," kata Jokowi.

Lantas Jokowi mengajak semuanya untuk menunggu hasil keputusan dari KPU nantinya.

Baca: Soal Luhut Diutus Temui Prabowo, Ruhut : Kita Sudah Tahu Lah Persahabatan Mereka Berdua

Begitu juga, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengajak kepada para elite politik supaya bersama-sama memberikan pembelajaran politik yang baik untuk masyarakat.

"Ya untuk semuanya saja, karena kehendak rakyat sudah ditentukan pada 17 April 2019 yang lalu, dan kita menunggu pengumuman resmi dari KPU, ya elite-elite politik mari kita bersama-sama mengedukasi masyarakat, memberikan pembelajaran-pembelajaran politik pada masyarakat sehingga kita semuanya cara-cara berpilitik kita semakin matang, semakin dewasa," papar Jokowi.

Komunikasi Luhut dan Prabowo Via Telepon

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengakui bahwa ia diutus oleh Presiden Joko Widodo untuk bertemu calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hingga saat ini, pertemuan itu belum terjadi.

Baca: Luhut: Prabowo Itu Rasional, Orang Sekelilingnya Jangan Beri Informasi Tak Benar

Jika pertemuan itu terjadi, apa yang akan disampaikan Luhut?

Luhut mengatakan, pada intinya ia ingin menyampaikan kepada Prabowo agar Ketua Umum Partai Gerindra tersebut tidak terlalu mendengarkan masukan-masukan yang belum jelas dari orang-orang di sekelilingnya.

"Pak Prabowo kan orang baik, jadi saya hanya titip saja sebenarnya mau bilang ya jangan terlalu didengerin pikiran-pikiran yang terlalu enggak jelas basisnya. Karena Pak Prabowo orang rasional juga," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Luhut mengakui bahwa ia adalah orang yang diutus Jokowi untuk bertemu Prabowo.

Akan tetapi, komunikasi dengan mantan Danjen Kopassus itu baru dilakukan melalui sambungan telepon.

"Ya memang saya sudah telepon Pak Prabowo, bicara per telepon, ya kami kan teman. Bicara baik baik, ketawa-ketawa, ya kami janjian mau ketemu," kata Luhut.

"Hari Minggu kemarin (janjian). Tapi kemudian ada masalah teknis beliau agak sakit flu, kami reschedule," kata Luhut yang sudah berteman dengan Prabowo sejak berdinas di TNI.

Prabowo sebelumnya mengklaim sudah memenangi pilpres dengan suara 62 persen.

Padahal, hasil hitung cepat sejumlah lembaga menunjukkan Jokowi-Maruf unggul dengan selisih suara sekitar 10 persen.

Baca: Fadli Zon Sindir Jokowi Kirim Utusan, Luhut Minta Prabowo Tak Dengarkan Masukan yang Belum Jelas

Saat ditanya apakah ia hendak meminta Prabowo untuk tidak mengklaim kemenangan sepihak dan menunggu hasil pilpres KPU, Luhut tidak menjawab dengan tegas.

"Saya enggak ingin terlalu jauh begitu ya. Tapi saya pikir Pak Prabowo orang arif, dia tahu apa yang harus dilakukan. Saya titip saja, orang-orang di sekitarnya jangan memberikan informasi-informasi yang tidak benar. Saya kan kenal juga tokoh-tokoh yang di sekelilingnya," kata Luhut.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan