Jumat, 15 Agustus 2025

Mobil Ketua FPI Jawa Tengah Dirusak Massa

Kejadian tersebut berawal dari ceramah yang diberikan oleh Syihabuddin saat pengajian maulid Nabi di Desa Bowongso

TRIBUNJOGJA.COM | AGUNG ISMIYANTO
Polisi menunjukkan mobil kijang super milik Ketua DPD FPI Jateng, Syihabuddin yang dirusak massa di Desa Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo, Senin (20/1) dini hari. 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Agung Ismiyanto

TRIBUNNEWS.COM – Mobil toyota kijang super bernomor polisi B 403 XF yang ditumpangi oleh Ketua Dewan Pertimbangan Daerah (DPD) Front Pembela Islam (FPI) Jawa Tengah (Jateng), Syihabuddin dirusak sekelompok massa, Senin (20/1/2014) dini hari.

Sekelompok massa yang mengaku dari banser tersebut, melakukan perusakan di Desa Kembaran, Kecamatan Kalijajar, Kabupaten Wonosobo. Akibatnya, pengasuh pondok pesantren (ponpes) Al Hadits Wonoboyo Temanggung itu mengalami luka memar pada bagian pelipis sebelah kiri. Dia juga melapor ke Mapolres Wonosobo usai kejadian tersebut.

Informasi yang dihimpun Tribun Jogja, kejadian tersebut berawal dari ceramah yang diberikan oleh Syihabuddin saat pengajian maulid Nabi di Desa Bowongso, Kecamatan Kalikajar, Minggu (19/1/2014) malam. Pada pengajian tersebut, ada tiga hal yang dikatakan Syihabuddin, dan diduga sedikit menyinggung banser.

Sepuluh menit sebelum menutup pengajian tersebut, Syihabuddin mengajak warga untuk memerangi kemaksiatan dengan membentuk FPI. Karena satu-satunya daerah di Jateng yang belum ada FPI yaitu di Wonosobo.

Terkait hal itu, Kapolres Wonosobo, AKBP Agus Pujianto, menjelaskan bahwa peristiwa itu kemungkinan besar dipicu oleh beberapa kata yang diucapkan saat ceramah kurang pas, sehingga menyulut emosi banser.

“Sehingga, timbul kejadian ini. Kami kemarin melakukan pengamanan dengan membawa korban ke mobil patroli dan mendapat visum karena terluka,” katanya.

Pihaknya sejauh ini mengaku telah memeriksa enam orang terdiri dari lima saksi dan korban. Agus mengaku masih mendalami dan menyelidiki kasus ini.

“Untuk penetapan tersangka, nanti kami melihat hasil pengembangan. Kita tetap proses hukum, dan melihat perkembangan lebih lanjut. Kalau ada perdamaian, kita siap menjadi mediator,” paparnya.

Sedangkan untuk antisipasi pengamanan aksi susulan, pihaknya meminta bantuan satu peleton Brimob Kutoarjo dan mengerahkan satu kompi Dalmas Polres untuk berjaga-jaga di perbatasan. Hal tersebut, ujar dia untuk mencegah adanya mobilisasi massa.

Sumber: Tribun Jogja
Tags
FPI
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan