Penghulu Pernikahan Gibran-Selvi: Keluarga Mempelai Mewanti-wanti Saya Supaya tidak Mengistimewakan

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Hari ini Kamis (11/6/2015), putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Selvi Ananda akan melangsungkan akad nikah. Dalam akad nikah tersebut, Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Banjarsari, Mukhtaroji akan bertugas menjadi penghulu. Beragam persiapan pun digelar termasuk menyiapkan pakaian yang akan digunakan saat menjadi penghulu nanti.

"Untuk persiapan semuanya sudah siap. Jadi besok (hari ini) tinggal melaksanakan ahad nikah," terang Mukhtaroji kepada Joglosemar (Tribunnews.com Network), Rabu (9/6/2015).

Untuk menjadi penghulu pernikahan anak presiden, bagi Mukhtaroji, tentu bukan menjadi hal yang biasa.

"Pasti nanti banyak wartawan yang ambil gambar, lalu tamu-tamunya juga banyak pejabat, maka saya juga harus persiapan supaya tidak grogi," kata Mukhtaroji kepada Joglosemar, Rabu.

Untuk itu Kepala Kementerian Agama Kota Surakarta juga menyarankan kepada dirinya untuk tetap membaca catatan khutbah nikah. Imbauan ini diberikan kepada Mukhtaroji supaya saat melangsungkan ijab qobul jika lupa bisa langsung melihat catatan.

"Kalau orang grogi itu kan meski sudah persiapan dan hafal, bisa saja lupa. Untuk antisipasi hal tersebut yaitu dengan membawa catatan," kata Mukhtaroji.

Untuk urut-urutan ijab qobul yaitu diawali dengan perkenalan dari penghulu yaitu Mukhtaroji lalu mencatat saksi, menyerahkan mahar, membaca Alquran, membaca khutbah nikah, akah nikah, doa nikah, peresmian sekalian tanda tangan serta penyerahan buku nikah.

Baju Baru
Meski Gibran merupakan anak seorang presiden, namun untuk pelayanan yang diberikan tetap sama dengan masyarakat lain. Bahkan utusan dari keluarga mempelai pun berpesan untuk tidak mengistimewakan.

"Ya dalam pelayanan pernikahan kami layani sama seperti layaknya masyarakat umum," kata Mukhtaroji.

Bahkan untuk pakaian yang dikenakan oleh Mukhtaroji saat menjadi penghulu nanti bukanlah baju spesial.

"Utusan dari keluarga mempelai sudah mewanti-wanti saya supaya tidak mengistimewakan. Jadi pakaian yang saya kenakan adalah pakaian dinas penghulu biasa yaitu jas," ujar Mukhtaroji.

Dan jas yang digunakan oleh Mukhtaroji ini merupakan jas baru. Namun jas baru yang dibuat Mukhtaroji ini bukan karena akan menjadi penghulu Gibran.

"Kebetulan saya jahitkan jas ini sudah sejak bulan Januari lalu. Jadi bukan karena mau jadi penghulu Mas Gibran. Tapi memang benar jas ini baru karena belum pernah dipakai," kata Mukhtaroji. (Joglosemar/Dwi Hastuti)