Cubit Siswi Anak Polisi, Guru Bantaeng Masuk Penjara
Seorang guru di Banteng tinggal menunggu jadwal sidang lantaran mencubit pelajar perempuan yang lalu mengadu ke ayahnya yang seorang polisi.
Editor:
Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Munawwarah Ahmad, Samsul Bahri dan Muslimin Emba
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Guru bidang studi biologi SMP Negeri 1 Bantaeng, Nurmayani, dibui di Rumah Tahanan Klas II Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Nurmayani menjadi tahanan titipan Kejaksaan Negeri Bantaeng di rutan tersebut sejak Kamis (12/5/2016), sambil menunggu kasusnya disidangkan di pengadilan.
"Ia ditahan sejak Kamis lalu. Beliau juga sering sakit dan malam pertama di penjara selalu pingsan," cerita Ade, kerabat Nurmayani saat dihubungi Tribun Timur, Sabtu (14/5/2016).
Ade bercerita kerabatnya terseret pidana penganiayaan terhadap dua muridnya yang bermain air lalu cipratannya mengenai Nurmayani yang hendak salat sunah Duha.
Nurmayani sangat menderita selama di penjara karena penyakit diabetes kering yang dialaminya kerap kambuh. "Ibu mengalami stres berat, kasihan," ungkap sang keponakan.
Orangtua siswa, Sitti Arwati menjenguk Nurmayani di Rutan Klas II B, Jalan Mawar kecamatan Bantaeng, Kabupaten Bantaeng, Senin (16/05/2016).
Sitti Arwati mengaku datang menjenguk Nurmayani lantaran prihatin. "Saya prihatin sama Ibu Maya hanya karena persoalan kecil begini harus ditahan," ujar dia.
Ia melihat Nurmayani kurang semangat, lesu, pasrah dengan kasus yang membelitnya, bahkan jika harus sampai dibawa ke persidangan.
Gara-gara Cubitan
Pukul sembilan pagi, 14 Agustus 2015, tiba waktu istirahat, Tiara disiram air oleh temannya, Virgin. Tak terima disiram, Tiara balik mengejar Virgin dan menyiram air ke arahnya.
Air sisa pel lantai tersebut yang entah siapa menyiram mengenai Nurmayani. Setelah itu Nurmayani meminta Tiara dan Virgin menemuinya di ruangan Bimbingan Konseling.
Melalui akun media sosial, Minggu (14/5/2016), Tiara menceritakan pembelaan diri soal peristiwa yang ia alami pada Jumat itu.
"Dia mengira bajunya terkena air, padahal tidak. Saya bermain di depan laboratorium dan tidak tahu kalau Bu Maya (pangilan akrab Nurmayani) ada di situ," cerita Tiara.
Setelah berada di ruangan Bimbingan Konseling, Nurmayani menghukum keduanya.