Rabu, 5 November 2025

Mahasiswa Termuda UGM Berusia 15 Tahun Asal Banyumas

Usianya baru 15 tahun, namun namanya baru saja tercatat sebagai salah satu mahasiswa di jurusan Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Nida Aqidatus Sholihah (15) menyandang predikat mahasiswa termuda UGM tahun 2016, Senin (1/8/2016). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYAKARTA - Usianya baru 15 tahun, namun namanya baru saja tercatat sebagai salah satu mahasiswa di jurusan Rekam Medis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada.

Nida Aqidatus Sholihah menyandang predikat mahasiswa termuda UGM tahun 2016. Ia menyelesaikan pendidikan lebih cepat sejak menempuh pendidikan di SD 1 Al Irsyad Purwokerto, SMPN 1 Purwokerto hingga SMAN 1 Purwokerto, karena mengikuti kelas akselerasi.

"Saya di SD 5 tahun, SMP 2 tahun, SMA juga 2 tahun," jelas Nida saat ditemui di sela acara Pembukaan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru UGM 2016 di Lapangan Graha Sabha Pramana UGM, Senin (1/8/2016).

Kemampuan otaknya yang mencukupi dan dukungan orangtua membuat pendidikan yang biasanya dilalui dalam 12 tahun mampu Nida selesaikan hanya dalam sembilan tahun saja.

Putri pertama pasangan Suratno-Yuliatin ini bercita-cita menjadi dokter. Awalnya ia mengikuti ujian tulis UGM dengan mendaftar di Fakultas Kedokteran, namun belum lolos.

Nida lalu mendaftar di rekam media sekolah Vokasi UGM dan diterima. Tak disangka ia menjadi mahasiswa termuda dari 9250 mahasiswa baru UGM tahun ini.

"Karena saya akselerasi jadi tidak bisa masuk lewat SNMPTN, akhirnya masuk lewat UTUL (ujian tulis). Walau enggak masuk kedokteran saya tetap bersyukur masih bisa masuk UGM," ujar Nida.

Warga asal Banyumas ini mengaku sudah mengidamkan lama agar bisa menjadi mahasiswa UGM. Ia menilai kampusnya sekarang salah satu universitas tertua dan terbaik di Indonesia.

"Alhamdulillah orangtua merasa senang dan bersyukur," kata dia.

Usianya yang masih muda tak akan menjadi penghalang dirinya bergaul dengan teman-teman yang lebih tua umurnya. Bergaul dengan temannya yang lebih tua sudah ia lakoni selama ini.

"Kesulitannya mengejar materi, temannya sedikit di kelas jadi harus sosialisasi ke satu angkatan yang lain sudah biasa. Nanti ketemu kakak kelas juga enggak masalah," beber Nida.

Selain kuliah dan menyelesaikan pendidikannya dengan cepat dan baik, Nida ingin bergabung dengan Jamaah Salahuddin yang merupakan UKM Kerohaniahan Muslim di UGM.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved