Kamis, 6 November 2025

Gelar Padang Tsunami Drill 2025, Fadly Amran Ajak Warga Siaga Hadapi Potensi Bencana

Ratusan ribu warga Padang ikut simulasi tsunami terbesar di Indonesia Padang Tsunami Drill 2025, wujud kesiapsiagaan hadapi potensi gempa megathrust.

Editor: Content Writer
Istimewa
SIMULASI KESIAPSIAGAAN BENCANA - Wali Kota Padang Fadly Amran bersama jajaran Forkopimda meninjau pelaksanaan Padang Tsunami Drill 2025. Kegiatan ini menjadi upaya bersama meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan warga terhadap potensi gempa dan tsunami di wilayah pesisir. 

TRIBUNNEWS.COM - Ratusan ribu warga Kota Padang antusias mengikuti Padang Tsunami Drill 2025 yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, Rabu (5/11/2025) pagi. 

Simulasi yang berlangsung pukul 10.00 – 11.00 WIB ini menskenariokan terjadinya gempa bumi kuat yang berpotensi memicu tsunami akibat aktivitas zona megathrust Mentawai.

Wali Kota Padang, Fadly Amran, menyampaikan bahwa kegiatan ini diikuti oleh masyarakat dari delapan kecamatan dan 55 kelurahan yang termasuk dalam wilayah rawan bencana. Selain warga, latihan juga melibatkan unsur pemerintahan, BUMN/BUMD, pelajar, dan ribuan warga.

“Berdasarkan pantauan kami, kegiatan ini sangat ramai. Di seluruh Kota Padang, mulai dari Bungus Teluk Kabung hingga Pasar Raya, Sawahan, dan Koto Tangah, pelaksanaannya berjalan baik dan sukses meskipun diguyur hujan. Kami menargetkan Padang Tsunami Drill 2025 menjadi yang terbesar di Indonesia,” ujar Fadly Amran saat meninjau kegiatan di pelataran parkir Hotel Santika, salah satu titik evakuasi sementara. 

Fadly Amran menegaskan, pentingnya latihan ini untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi tsunami. Ia berharap, masyarakat harus tahu jalur ke mana menuju saat terjadi gempa. 

Baca juga: Wali Kota Padang Fadly Amran Serahkan Kartu BPJS Ketenagakerjaan kepada 3.000 Pekerja Rentan

"Seluruh titik kumpul telah tersosialisasikan dengan baik. Kami telah membagikan 55 denah lokasi evakuasi di kelurahan rawan tsunami. Selain shelter pemerintah, masjid, sekolah, dan kantor pemerintahan tahan gempa juga bisa dijadikan tempat evakuasi sementara,” jelas Fadly Amran. 

Kepala BMKG Stasiun Geofisika Padang Panjang, Suaidi Ahadi, menjelaskan bahwa jika sumber tsunami berasal dari zona megathrust, maka wilayah pesisir Sumatera Barat memiliki golden time 20–30 menit, sedangkan masyarakat di Kepulauan Mentawai hanya sekitar 10 menit.

“Latihan ini penting untuk melatih kesiapsiagaan dan kecepatan respon masyarakat, baik dalam mengenali gejala alam, memahami sistem peringatan dini, maupun melakukan evakuasi mandiri,” ujar Suaidi. 

Ia menambahkan, dalam simulasi ini digunakan pemodelan gempa Nias Selatan. Berdasarkan skenario tersebut, ketinggian tsunami yang mencapai pesisir Kota Padang diperkirakan maksimal 5 meter, dengan gelombang sisa yang menjalar ke wilayah tengah kota sekitar 20 sentimeter.

“Dipilihnya Hotel Santika ini karena dalam skenario gempa Nias Selatan, tinggi tsunami di Kota Padang hanya sekitar 5 meter, sehingga lokasi ini masih aman. Namun jika kejadian sebenarnya terjadi, BMKG akan membuat skenario sesuai kondisi aktual,” jelas Suaidi.

Turut hadir memantau Padang Tsunami Drill 2025 ini Kapolda Sumbar Irjen Pol.  Gatot Tri Suryanta, Wakil Komandan Daerah TNI Angkatan Laut (Wadankodaeral) II Laksamana Pertama TNI Mulyadi, perwakilan BNPB, unsur Forkopimda Sumbar dan Kota Padang serta unsur organisasi dan komunitas kebencanaan lainnya.

Baca juga: Pemkot Padang Kukuhkan 208 Dubalang Kota, Perkuat Keamanan Berbasis Adat

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved