Pengemudi Angkot Paguyuban C10: Sekarang Setoran Rp 100 Ribu Saja Sulit
Ia memohon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberi solusi dan perlindungan bagi para pengemudi angkot beserta keluarga.
Editor:
Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Puluhan pengemudi angkutan kota (angkot) Paguyuban C10 (Johar-Banyumanik) berkumpul di kawasan Jalan Setiabudi, Sumurbroto, Banyumanik, Rabu (8/3/2017) pagi.
Mereka bersiap konvoi menuju Kantor Balai Kota Semarang di kawasan Jalan Pemuda, Sekayu, Semarang Tengah.
Agendanya unjuk rasa penolakan jalur Bus Rapid Trans (BRT) Koridor V dan VI, serta jurusan Bawen-Semarang.
Pernak-pernik unjuk rasa sudah disiapkan. Tiap mobil angkot ditempel kertas A4 bertulisan 'Hendi Idolaku Hendi Wali Kotaku Jangan Kau Bunuh Aku'.
Para pengemudi pun kompak mengenakan rompi Awak Angkutan Umum Kota Semarang C 10.

Rencananya, para pengemudi angkot berbagai paguyuban akan bertemu di kantor balai kota.
Ada empat paguyuban yang hadir. Paguyuban C2 (Johar-Kedungmundu), C5 (Johar-Tegalwareng), C10 (Johar-Banyumanik), dan R10C (Jatingaleh-Sumurjuang).
Baca: Empat Korban Ledakan SPBU Maros Masih Kritis
"Kami ada ratusan orang, hampir seribu," kata Ketua Paguyuban C10, Totok Hardiyanto, saat ditemui Tribun Jateng di kawasan Jalan Setiabudi.
Totok mengatakan pihaknya akan dirugikan dengan rencana program BRT Koridor V dan VI, serta Bawen-Semarang.
Prediksi Totok, para pengemudi akan kehilangan penumpang. Menurutnya, para penumpang akan memilih BRT yang lebih murah, lantaran disubsidi Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
"Lebih baik subsidinya dikasih ke angkot. Malah menghidupi," keluhnya.
Ia memohon Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi memberi solusi dan perlindungan bagi para pengemudi angkot beserta keluarga.
"Satu unit mobil angkot menghidupi dua keluarga. Pemilik dan pengemudi. Tiap keluarga hitunglah empat orang, sehingga ada delapan orang yang bergantung pada satu mobil," terang Totok.
Sebagai informasi, data armada C10 ada 233 unit mobil. R10C ada 65 unit, C5 ada 105 unit dan C2 ada 169 unit.
"Sekarang setoran Rp 100 ribu saja sudah sulit sekali," imbuhnya.