Jumat, 5 September 2025

Kasus First Travel

Sakit Jantung dan Menanggung Malu, Nenek Korban First Travel Meninggal Dunia

Menurut keluarganya, Rokayah sakit karena menanggung malu setelah First Travel batal memberangkatkan dirinya umrah.

Editor: Hasanudin Aco
Harian Warta Kota/henry lopulalan
Polisi menggelar tersangka kasus penipuan PT First Travel dengan menunjukan barang bukti dan tersangka di Bareskrim Polri, Gambir Jakarta Pusat, Selasa (22/8). Bareskrim Polri menetapkan tiga orang tersangka yakni Andika Surachman (kedua dari kiri), Anniesa Desvitasari (tengah), dan Siti Nuraidah Hasibuan terkait kasus penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umroh yang dilakukan PT First Travel yang kerugiannya mencapai Rp. 848 miliar. (Warta Kota/Henry Lopulalan) 

TRIBUNNEWS.COM, GARUT - Rokayah (67), warga Kampung Tegal Jambu Desa Pananjung Kecamatan Tarogong Kaler, Garut, Jawa Barat, Kamis (24/08/2017) akhirnya meninggal dunia setelah dirawat selama kurang lebih 8 hari di RS Intan Husada Garut.

Dia adalah salah seorang korban agen perjalanan First Travel.

Menurut keluarganya, Rokayah sakit karena menanggung malu setelah First Travel batal memberangkatkan dirinya umrah.

Sementara berdasarkan diagnosa dokter, Rokayah sendiri menderita penyakit jantung.

"Ada rasa malu sama tetangga karena batal berangkat umrah, apalagi sudah sempat melaksanakan walimatus safar (syukuran) sebelum berangkat," ujar Rahmat Rosadi (44) anak keempat Rokayah saat ditemui di rumah duka, Sabtu (26/8/2017).

Baca: BERITA FOTO: Ditolak Puskesmas, Gadis Muda Ini Terpaksa Melahirkan di Pinggir Jalan yang Berlumpur

Ahmad Rosadi anak keempat dari Rokayah (67) warga Garut yang gagal berangkat umrah lewat First Travel(Kompas.com/Ari Maulana Karang)
Ahmad Rosadi anak keempat dari Rokayah (67) warga Garut yang gagal berangkat umrah lewat First Travel(Kompas.com/Ari Maulana Karang) ()

Rosadi yang tinggal di kawasan Pal Merah Jakarta Barat ini menyebutkan, sang ibu daftar umrah di First Travel melalui dirinya pada tahun 2015 lalu.

Saat itu, ibunya didaftarkan berangkat bersama dirinya.

Di keluarganya sendiri ada 8 orang yang batal berangkat umrah karena kasus First Travel ini.

"Dijanjikan berangkat sebelum puasa tahun ini, kemudian jadwalnya dimajukan dua hari, namun H-2 keberangkatan tiba-tiba ada pembatalan," katanya.

Menurut Rosadi, sebelum berangkat umrah, ibunya sempat melakukan selamatan di rumah dan langsung berangkat ke rumahnya di Jakarta menunggu pemberangkatan. Setelah di Jakarta dan gagal berangkat, ibunya sempat tidak mau pulang ke rumah karena malu.

"Lebaran juga di Jakarta, setelah ada pembatalan dibawa pindah-pindah saja ke rumah anak-anaknya ada yang di Banten dan di Jakarta," ucapnya.

Hingga akhirnya sebut dia, sang ibu mau pulang ke rumah di Garut.

Namun, tidak lama di kota ini, Rokayah sakit hingga harus dirawat di RSU dr Slamet Garut selama beberapa hari.

Baca: Casing HP Bos First Travel Anniesa Hasibuan Harganya Belasan Juta, Saingi Syahrini dan Tifanny SNSD

Setelah sempat sembuh beberapa lama di rumah ibunya kembali sakit dan dirawat di RS Intan Husada Garut hingga akhirnya meninggal dunia.

"Padahal, waktu akan berangkat sangat segar, semangat sekali, ini yang bikin saya sangat sakit hati," kata Rosadi.

Setelah ibunya batal umrah, semua keluarganya sepakat takkan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan umrah, karena takut ibunya teringat kembali dan terus bersedih.

Namun, kondisi kesehatan ibunya terus menurun hingga akhirnya meninggal dunia.

Rosadi menuturkan, selama ini keluarganya selalu berusaha mengobati kekecewaan hati orangtuanya.

Bahwa meski batal berangkat, niatnya sudah diterima Allah SWT sebagai kebaikan.

KOMPAS.COM/Ari Maulana Karang

Berita ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul "Korban First Travel: Ada Rasa Malu karena Batal Berangkat Umrah..."

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan