Berita Viral
Gara-gara Sedotan, Pria Ini Marah hingga Teriaki Karyawan McDonald's, Aksinya bikin Geram Warganet
Seorang pria terekam kamera marah pada karyawan McDonalds setelah mendengar bahwa restoran cepat saji ini tidak menyediakan sedotan plastik.
Penulis:
Pravitri Retno W
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video menunjukkan seorang pria marah-marah di McDonalds menjadi viral di media sosial.
McDonalds diketahui tengah menjalankan kampanye tak menggunakan sedotan plastik di beberapa gerainya untuk mengurangi penumpukan sampah.
Upaya ini mendapat banyak dukungan dari publik karena bisa membantu mengurangi pencemaran lingkungan.
Namun, tampaknya pelanggan ini merasa tidak nyaman dengan kampanye tersebut.
Dilansir Tribunnews dari Coconuts Hong Kong, seorang pria terekam kamera marah pada karyawan McDonalds setelah mendengar bahwa restoran cepat saji ini tidak menyediakan sedotan plastik.
Insiden marahnya si pelanggan ini diunggah ke sebuah grup Facebook oleh pengguna Darron Lam pada Senin (17/9/2018) kemarin.
Baca: Sewa Apartemen, Tiga Turis Wanita buat Pemilik Geram, Tinggalkan Banyak Sampah dan Makanan Busuk

Baca: Sopir Taksi Mengaku Malas, Wanita Ini Diturunkan Begitu saja di Jalanan, padahal Sudah Bayar
Diduga insiden ini terjadi di McDonalds yang terletak di daerah Mong Kok.
Dalam video yang diunggah Darron, terlihat seorang pria mengenakan kemeja putih berteriak pada karyawan McDonalds.
Ia pun mengacuhkan suasana sekitar yang ramai dengan kehadiran pelanggan lainnya.
Darron sendiri merekam aksi tersebut saat ia berada di depan seorang pria tua yang menikmati hamburgernya.
Pemandangan ini pun terlihat kontras, di mana seorang pria tua menikmati hamburgernya meski tak mendapat sedotan, sementara pria di belakangnya memarahi karyawan karena hal sepele.
Baca: Gara-gara Semangkuk Bubur, Wanita Ini Urungkan Niat Bunuh Diri, Menangis saat Ceritakan Masalahnya

Baca: Pencopet Rampas Tas Korban di Dalam Restoran, Tak Sampai 3 Detik Berhasil Kabur
Suara si pelanggan terdengar keras dan ia terlihat terus berteriak pada karyawan.
Melihat hal ini, karyawan McDonalds bisa menghadapinya cukup baik.
Ia tetap menjawab pertanyaan dan kekesalan si pelanggan sementara tangannya masih sibuk mengurusi pesanan.
Perdebatan keduanya selesai saat karyawan selesai membungkus pesanan si pelanggan.