Video Lengkap Klarifikasi Rizieq Shihab soal Pemeriksaan Dirinya oleh Kepolisian Arab Saudi
Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memberikan klarifikasi terkait kejadian pemeriksaan dirinya oleh kepolisian Arab Saudi.
Penulis:
Daryono
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab memberikan klarifikasi terkait kejadian pemeriksaan dirinya oleh kepolisian Arab Saudi beberapa waktu lalu.
Klarifikasi itu disampaikan Rizieq Shihab melalui akun YouTube Front TV yang diunggah Jumat (9/11/2018).
Dalam video itu, Rizieq Shihab menyampaikan klarifikasi ditemani oleh istri dan tiga putrinya.
(Video klarifikasi Rizieq Shihab ada di bagian akhir)
Berikut ini sebagian besar klarifikasi yang disampaikan Rizieq Shihab sebagaimana ditranskrip oleh Tribunnews.com dari akun YouTube tersebut:
"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh....
Saya bersama istri saya tercinta bersama putri putri saya tersayang alhamdulilah dalam kedadaan sehat. Sehubungan dengan adanya kssimpangsiuran berita tentang apa yang baru-baru saja terjadi yaitu di tempat tinggal kami, kami sekeluarga merasa perlu untuk menyampaikan beberapa hal agar tidak lagi terjadi kesimpangsiuran, agar publik mendapatkan informasi yang benar bukan informasi informasi dusta, palsu yang penuh fitnah.
Baca: Habib Rizieq Shihab : Jokowi Tegakkan Keadilan, Jangan Selalu Pencitraan
Perlu kita sampaikan bahwa pertama ya memang ada satu pihak, seseorang atau mungkin lebih dari satu orang telah menempelkan suatu poster dari plastik di dinding rumah saya atau tempat tinggal saya bagian sebelah luar, di wilayah belakang rumah.
Sehingga rumah kediaman kami didatangi oleh aparat keamanan Saudi Arabia. Mereka datang dengan santun, sopan, kemudian meminta saya selaku penghuni rumah untuk menemui mereka di lapangan parkir di belakang rumah saya, maka saya segera menemui mereka.
Pada saat saya keluar dari rumah, poster yang saya sebutkan tadi sudah tidak ada, sudah dicabut oleh aparat kemanan Arab Saudi. Jadi saya tidak pernah lihat poster yang dipasang tersebut.
Kemudian dalam pertemuan dengan aparat Arab Saudi tadi, mereka meminta kesediaan saya untuk ikut ke kantor polisi dalam rangka untuk dimintai keterangan. karena itu saya tidak ingin menjadi perhatian tetangga atau orang adanya aparat keamanan yang datang, saya setuju dan saya berangkat bersama mereka.
Jadi tidak betul jika ada berita saya ditangkap, saya ditahan, rumah saya disergap, kemudian digeledah, itu semua bohong. Jadi tidak ada penggeledahan, tidak ada penyergapan. Yang ada mereka datang, mereka turunkan poster, mereka minta saya menemui mereka dan mereka minta kesediaan saya memberikan keterangan di kantor polisi.
Saat memberikan keterangan di kepolisian, ada tiga pertanyaan utama yang diberikan kepada saya. Pertama, apakah saya yang menempelkan poster tersebut, maka saya jawab dengan tegas dan singkat, 'bukan'.
Kemudian yang kedua pertanyaanya, apakah saya tahu siapa yang orang atau pihak yang menempelkan poster tersebut maka saya jawab dengan tegas dan singkat saya tidak tahu.
Nah kemudian pertanyaan yang ketiga, apakah saya ada menduga atau mencurigai ada pihak pihak tertentu yang ingin mencelakai saya, sehingga menempatkan poster tersebut agar saya bermasalah dengan pihak keamanan di Saudi.
Nah dibagian ketiga ini saya bercerita cukup panjang, saya ceritakan tentang posisi saya, tentang apa yang saya hadapi selama ini, tentang adanya berbagai upaya-upaya jahat yang dilakukan oleh sementara pihak untuk mencelakakakan kami sekeluarga, kemudian pihak kepolisian Saudi Arabia menggali informasi lebih banyak berkaitan dengan pertanyaan nomor tiga tersebut sehingga pemeriksaan berlangsung hingga tengah malam.
Karena sudah lewat tengah malam, pihak kepolisian minta saya istirahat dan untuk menginap saja di sana karena ada beberapa bagain yang harus dirapikan terkait bagian administrasi di kantor polisi. Saya setuju , saya menginap di sana, kesesokan harinya saya dilanjutkan satu dua pertanyaan, selesai itu kemudian mereka rapikan administrasinya.
Baca: PDIP Apresiasi Gerak Cepat Pemerintah Berikan Bantuan Hukum untuk Rizieq Shihab
Nah pada saat saya menunggu proses daripada proses keadministrasian, kepolisian menyatakan saya sebagai korban, jadi saya bukan sebagai pelaku kejahatan, saya sebagai korban, bahkan polisi memahami betul ada pihak-pihak yang sampai saat ini masih dicari ingin memfitnah saya terkait dengan organisasi ISIS, terkait dengan tindak terorisme, dan lain sebagainya untuk membuat saya menjadi bersamasalh di Saudi Arabia.
Tapi alhamdulilah pihak keamana Saudi Arabia ini mereka cukup cermat, cukup teliti, cukup cerdas, cukup santun dan koopertif dan mereka jeli menggeli keterangan dan memutuskan saya sebagai korban. dan kemudian saya dipersilahkan kembali.
Saat saya ingin kembali tentu ada adminisitarsi yang harus diselesaikan dulu, tandatangan, cap jempol, identitas dan sebagainya , saat itu kafilah saya datang didampingi oleh utusan dari pak Konjen yaitu kepala konsulat jenderal Republik Indonesia di Jeddah. Jadi ada satu orang yang diutus oleh pak konjen untuk pendampingan kekonsuleran. Tapi memang saat itu masalah sudah selesai. Saya hanya tinggal pulang. Nah kemudian saya pulang, utusan dari konjen pun ikut ke rumah saya dan bercerita apa apa yang saya diminta keterangan dan saya berikan keterangan itu pada pihak konsulat.
Singkat cerita besoknya saya kembali dipanggil oleh pihak kepolisian, semula saya berpikir panggilan ini mungkin ada pertanyaan-pertanyaan tambahan, ada pemeriksaan lanjutan. Saya kembali besok siangnya ke kantor kepolisian dan dan didampingi oleh utusan dari KJRI. ada pendampingan kekonsuleran.
Begitu sampai disana, ternyata saya tidak ada pemeriksaan lanjutan, kasus saya sudah selesai karena saya hanya sebagai korban. tapi pihak kepolisian Saudi meminta kesediaan saya untuk melaporkan kejadian. Karena ada hal yang membuat mereka tersinggung dimana ada yang meletakkan poster di rumah saya kemudian memfotonya kemudian setelah itu mereka diduga bersembunyi di satu gedung di sekitar gedung-gedung tempat tinggal kami.
Kemudian saat saya berdialog dengan kepolisian mereka mengambil gambar dengan kamera jarak jauh, sangat fokus sekali kemudian foto itu disebarkan di Indonesia, disiarkan di berbagai televisi, ini membuat kepolisian Arab Saudi sangat marah, mereka tersinggung dan mereka kecewa. Karena menurut mereka, apa yang mereka lakukan ke saya hanya rutinitas baisa. Ada poster di sebuah rumah, kemudian dia panggil penghuni rumah, ditanya, itu merupakan rutinitas biasa standart kepolisian Saudi Arabia.
Karena poster apapun tidak boleh dipasang di rumah-rumah tinggal di Saudi Arabia, itu peraturan negara. Bukan hanya itu, jika saya cinta bendera merah putih kemudian bendera merah putih saya tempel didinding rumah saya itu juga tidak boleh. Bendera merah putih hanya boleh di KJRI atau di kantor-kantor khusus kantor milik Indonesia.
Jadi, pemeriksaan saya itu hal biasa, yang membuat kepolisian Arab Saudi marah, kecewa karena karena ada penyebarluasan foto secara masif di Indonesia, dimana ada seorang perwira kepolisian sedang menanyai saya di tengah jalan dan itu menjadi viral. Saya setuju, saya sepakat, saya membuat laporan dan dari laporan yang saya buat, pihak keamanan Saudi akan mengejar mereka.
..... (Catatan redaksi, beberapa penyataan Rizieq Shibab di akhir video tidak penulis transkripkan, namun anda bisa menyimaknya di video)
Berikut selengkapnya video klarifikasi Rizieq Shihab:
(Tribunnews.com/Daryono)