Tulis Pesan dari Mako Brimob, Ahok Tidak Ingin Ada Acara Penyambutan dan Beri Satu Permintaan
Basuki Tjahya Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok tulis pesan untuk Ahokers dari Mako Brimop.
Penulis:
Siti Nurjannah Wulandari
Editor:
Natalia Bulan Retno Palupi
TRIBUNNEWS.COM - Basuki Tjahaja Purnama 'BTP' atau kerap disapa Ahok akan bebas pada 24 Januari 2019.
Ahok kembali menulis pesan dari Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk semua pendukung.
Sebelumnya ada kabar jika para pendukung Ahok akan menyambut di hari kebebasan, bahkan hingga menginap di Mako Brimob.
Ahok pun memberikan tanggapan terkait niat aksi penyambutan para pendukunya saat pembebasan tiba.
"Diposting oleh @timbtp
Berikut kami sampaikan surat terbaru dari BTP mengenai niat baik dari seluruh pendukung yang berencana menjemput beliau di Mako Brimob dan pesan lainnya," tulis akun @basukibtp.
Baca: Perempuan Ini Akan Didatangi Ahok Saat Bebas 24 Januari Nanti, Siapa Dia?
Baca: Adik Ahok Heran dengan Permintaan Maaf Maruf Amin : Aneh Kenapa Baru Sekarang ?
Pada postingan tersebut diunggah surat tulisan tangan Ahok yang ditunjukkan untuk pendukung yang kerap disebut Ahokers.
Ahok meminta para Ahokers untuk tidak melakukan penyambutan pada hari pembebasannya.
"Saya mendengar ada yang mau menyambut hari kebebasan saya di Mako Brimob.
Bahkan ada yang mau menginap di depan Mako Brimob
Saya bebas tanggal 24 Januari 2019, adalah hari Kamis. Hari orang-orang bekerja, jalanan di depan Mako Brimob dan di depan lapas Cipinang adalah satu-satunya jalan utama bagi saudara-saudara kita yang mau mencari nafkah.
Saya sarankan demi untuk kebaikan dan ketertiban umum bersama, dan untuk menolong saya, sebaiknya saudara-saudara tidak melakukan penyambutan apalagi menginap," tulis Ahok pada pesan tersebut.
Lebih lanjut Ahok menuliskan rasa syukurnya yang telah diberikan waktu untuk pembelajaran diri di Mako Brimob.
Kemudian Ahok meminta satu permintaan lagi pada surat tersebut.
Ahok kembali menegaskan jika saat dirinya keluar nanti, dia ingin dipanggil dengan BTP bukan Ahok.