Penasaran Kemana Najwa Shihab Setelah Pamit Dari Mata Najwa? Ini Jawabannya
Kemunduran jurnalis Metro TV Najwa Shihab akan sebagai pembawa acara " Mata Najwa" masih menyisakan tanya.
Editor:
Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemunduran jurnalis Metro TV Najwa Shihab akan sebagai pembawa acara " Mata Najwa" masih menyisakan tanya.
Mengapa harus mundur, dan apa yang akan dilakukan Najwa Shihab selepas tak membawakan acara "Mata Najwa" dan jurnalis Metro TV?
Penasaran?
Tak menjawabnya secara gamblang, Najwa yang kerap disapa mbak Nana ini menjelaskan kegiatannya saat ini.
Melalui akun instagramnya, Najwa menunjukkan kegiatannya sebagai duta Baca.
"Peluncuran Pojok Baca Polri jam 8 pagi ini bisa diintip lewat LIVE di akun FB Najwa Shihab dan akun IG ini. Yang mau datang langsung juga bisa merapat ke lokasi! Salam literasi," demikian ditulis Najwa.
Terlihat fotonya bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian.
Mengutip wartakotalive (Tribunnews.com Network), Kamis (10/8/2017) hari ini Najwa Shihab memang terlihat bersama Kapolri Jenderal Tito Karnavian meresmikan Pojok Baca Polda Metro Jaya, di area Satpas SIM Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat.
Tito mengatakan ide kreatif terciptanya Pojok Baca ini, kata dia, berasal dari Najwa yang telah dinobatkan Perpustakaan Nasional sebagai Duta Baca.
Menurut Tito keberadaan ruang-ruang baca ini diharapkan mampu menjadi sarana mendekatkan polisi dengan masyarakat.
Sebanyak sekitar 2.500 buku tersedia di Pojok Baca. Ruangan sengaja didesain sedemikian rupa agar pembaca merasa nyaman. Terdapat pula beberapa unit komputer dan tablet, yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk mengakses informasi melalui internet.
"Ini adalah cara-cara non-kekerasan. Cara mendekati masyarakat dengan buku dan mengajar," ujar Tito.
Diharapkan, tiap-tiap Polda di seluruh Indonesia segera memiliki Pojok Baca.
"Saya merasa cocok dengan ide ini. Ini jelas dalam rangka menyelamatkan minat baca yang masih rendah di masyarakat dan juga di kepolisian," kata Kapolri.
Sementara, Najwa mengatakan penunjukan dirinya sebagai duta baca memiliki tantangan tersendiri, di tengah rendahnya minat baca masyarakat Indonesia.
Dia kemudian mengirimkan surat kerja sama ke sejumlah pihak, untuk membangun ruang-ruang baca yang ditujukan untuk masyarakat umum.