Fairuz A Rafiz Sudah Tegur Rey Utami dan Pablo Terkait Vlog ‘Ikan Asin’, Namun Ini Balasannya
Fairuz A Rafiq meminta video blog alias vlog yang diunggah di kanal YouTube Rey Utami & Benua berjudul 'GALIH GINANJAR CERITA MASA LALU' dihapus.
Penulis:
Nurul Hanna
Editor:
Anita K Wardhani
Fairuz A Rafiq meminta video blog alias vlog yang diunggah di kanal YouTube Rey Utami & Benua berjudul 'GALIH GINANJAR CERITA MASA LALU' dihapus. Apa yang terjadi selanjutnya?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebelum melaporkan ke Polda Metro Jaya, Fairuz A Rafiq sudah menegur Rey Utami dan Pablo Benua.
Fairuz A Rafiq meminta video blog alias vlog yang diunggah di kanal YouTube Rey Utami & Benua berjudul 'GALIH GINANJAR CERITA MASA LALU' dihapus.

“Setelah postingan akun tersebut disebarluaskan, saya sudah menyampaikan protes dan keberatan atas penyebarluasan konten tersebut,” ujar Fairuz dalam pernyataannya, yang dibacakan sang kakak Ranny Fadh Arafiq di Polda Metro Jaya, Senin (1/7/2019).
Baca: Fairuz A Rafiq Lapor Polisi, Video Galih Ginanjar Soal Ikan Asin Lenyap di YouTube Rey Utami
Baca: Hancurnya Hati Denada, Saat Shakira Marah Tak Bisa Berkomunikasi dengan Jerry Aurum di Penjara

Fairuz A Rafiq tak terima, lantaran ucapan Galih Ginanjar dalam video tersebut dianggap keterlaluan.
Galih Ginanjar menyebut organ kewanitaan mantan istrinya, berbau ikan asin. Ia juga mengucap kalimat tak pantas lainnya.
Namun, Fairuz A Rafiq tak menyangka protesnya seakan diabaikan. Bahkan Rey Utami dan Pablo Benua justru membuat konten baru yang kembali mempermalukan Fairuz A Rafiq.
“Akan tetapi, justru tindakan pemilik akun tersebut malah membuat postingan baru yang isinya ketawa kitiwi membenarkan konten pertama yang berisi ASUSILA,” ucap Ranny Fadh Arafiq.
Fairuz A Rafiq pun resmi membuat laporan terkait dugaan penyebaran konten asusila.
Ia melaporkan Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua demi menjaga harga dirinya sebagai istri dan sebagai wanita.
“Konten asusila tersebut sangat melecehkan diri wanita-wanita di Indonesia. Saya berharap agar bapak Kapolda Metro Jaya dan juga para pemuka dan tokoh agama, semakin terbuka hatinya untuk menjadikan kasus ini sebagai awal momentum untuk menjaga harkat dan martabat wanita serta penegakan hukum di Indonesia,” ujar Ranny.