Sabtu, 16 Agustus 2025

Kerja di Apple Tak Perlu Jadi Sarjana, Siemens Juga

Tak semua perusahaan mensyaratkan gelar sarjana untuk mengisi jabatan yang ditawarkan, termasuk raksasa-raksasa teknologi di Amerika Serikat sana.

Editor: Fajar Anjungroso
Apple
Charger nirkabel Apple AirPower 

TRIBUNNEWS.COM - Selama ini, pendidikan digunakan sebagai jembatan menuju dunia kerja. Semua orang berlomba-lomba menempuh pendidikan setinggi-tingginya dengan keyakinan bisa mengantarkan ke gerbang perusahaan kelas atap dengan jabatan teratas.

Nyatanya, tak semua perusahaan mensyaratkan gelar sarjana untuk mengisi jabatan yang ditawarkan, termasuk raksasa-raksasa teknologi di Amerika Serikat sana.

Perusahaan beken macam Apple dan Google merekrut pegawai yang bisa mengerjakan tugas yang diperlukan, tanpa memandang apakah orang bersangkutan memiliki gelar sarjana atau tidak.

"Perusahaan kami, seperti yang Anda tahu, didirikan oleh mahasiswa yang drop-out ," ungkap CEO Apple Tim Cook.

"Jadi, kami tidak pernah berpikir bahwa gelar sarjana adalah hal yang harus Anda miliki. Kami selalu berusaha memperluas wawasan kami," imbuhnya.

Pendiri yang dimaksud Cook adalah Steve Jobs yang keluar dari Reed College setelah satu semester, agar bisa masuk ke kelas yang menurut dia lebih menarik.

Cook bahkan mengungkap bahwa sekitar separuh pekerja Apple di AS tahun lalu banyak pula yang tidak bergelar sarjana.

Alasannya, tidak semua perguruan tinggi mengajarkan skill yang benar-benar dibutuhkan perusahaan teknologi, misalnya saja kemampuan coding.

Setali tiga uang, Barbara Humpton, CEO Siemens AS sependapat bahwa gelar sarjana tidak menjamin kesiapan karir.

"Sering sekali perusahaan menawarkan posisi dengan mensyaratkan gelar sarjana, padahal tidak ada pekerjaan yang benar-benar membutuhkannya," ujar Humpton, dirangkum dari Business Insider, Jumat (12/4/2019).

Baca: China Berikan Potongan PPN, Apple dan Sejumlah Merek Mewah Turunkan Harga

Data yang tak jauh berbeda juga ditemukan LinkedIn. Platform jejaring profesional itu mengungkap bahwa banyak perusahaan kelas atas saat ini tidak mensyaratkan gelar sarjana.

Posisi-posisi yang ditawarkan tanpa syarat gelar sarjana misalnya teknisi elektronik, desainer mekanik, dan perwakilan marketing.

Pendapatan sarjana lebih tinggi

Meski demikian, gelar sarjana bukan berarti tak berguna bagi pemegangnya. Menurut laporan dari Biro Statistik Tenaga Kerja AS pada tahun 2018, pekerja yang memegang gelar sarjana rata-rata mendapat pendapatan lebih dari 1.198 dollar (Rp 17 jutaan) per minggu.

Jumlah ini lebih tinggi dibanding rata-rata pendapatan dari pegawai non-sarjana 802 dollar AS (Rp 11,3 jutaan) seminggu. Di AS, meraih gelar sarjana memang cukup sulit karena membutuhkan biaya besar.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan