Minggu, 17 Agustus 2025
ABC World

Anggrek Berumbi Khas Australia yang Sangat Langka Ini Terancam Punah

Anggrek kuning berbibir laba-laba asal negara bagian Victoria tak seperti apa yang Anda kira: tanaman ini kecil, berwarna hijau dan…

Ia mengeluarkan bau, tapi bukan bau manis yang menarik pemakan madu. Sebaliknya, ia mengeluarkan feromon yang berbau seperti tawon betina.

'Tawon betina adalah serupa semut kecil. Ia sangat, sangat kecil dan tak bisa terbang,” ungkap Julie Whitfield.

Ironisnya, ia memakan bunga penghasil nektar, yang sering berada di atas semak atau pohon.

"Jadi ia naik sendiri ke atas rumput atau semak, atau sesuatu di sepanjang tangkai, dan benar-benar akan mengeluarkan feromon yang menarik tawon jantan untuk mengambilnya dan mengawininya," jelas Julie.

Ia menerangkan, "Sementara sang jantan kawin dengan betina selama terbang, ia (jantan) akan ‘mengajak sang betina keluar’ dalam arti, membawanya ke kanopi untuk memberi makan bunga eukaliptus atau bunga Hakea atau apapun di sekitar mereka. Dan kemudian setelah ia selesai kawin dengannya, sang jantan akan menempatkan betina kembali ke tanah sehingga ia bisa melanjutkan hidupnya."

Anggrek kuning ini mengambil keuntungan dari perilaku kawin tersebut dengan berpura-pura menjadi tawon betina.

"Ini adalah proses yang dikenal sebagai sanggama palsu. Tawon tersebut tertipu untuk berpikir bahwa bunga ini adalah tawon betina,” tutur Julie.

Ia menambahkan, “Tak hanya bunga itu sendiri yang mengeluarkan feromon, ada sebuah labellum, yang seharusnya -saya tak tahu persis karena saya bukan seekor tawon- terasa seperti tawon betina juga.”

Tawon jantan akan mencoba dan mencoba lagi dengan si anggrek, terutama jika tidak ada betina yang aktif di wilayah itu, dan bisa diamati. ia semakin gelisah akan pengalaman tersebut.

Tak ada umpan balik positif bagi tawon jantan- ia tak mendapat nektar dan ia tak mendapat betina. Anggrek, di sisi lain, akan diserbuki.

"Hubungan] itu sangat spesifik yang bahkan dalam genus yang sama, ada spesies tertentu [dari tawon] yang bertanggung jawab untuk penyerbukan spesies tertentu dari Caladenia," terang Julie.

"Kemudian ceritanya bahkan lebih dari itu. Tawon untuk Caladenia ini sebenarnya tawon parasit, sehingga ia juga menumpang larva kumbang," tambahnya.

Kumbang memiliki larva yang kadang-kadang disebut 'belatung keriting'. Mereka tebal, berwarna putih susu besar dengan kepala berwarna gelap yang hidup di bawah tanah.

Tawon betina akan menggali ke dalam tanah dan meletakkan telurnya langsung ke larva. Ketika mereka menetas dan tumbuh, mereka muncul langsung dari tubuh larva ini.

"Hubungan ini menandakan betapa pentingnya untuk menjaga ekosistem kita secara keseluruhan. Perlu dipahami bahwa dalam ekosistem, tak ada yang tak signifikan, tak ada yang lebih penting atau kurang penting daripada lainnya," kemukanya.

Halaman
123
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan