Pengakuan Anak-anak Teroris ISIS Asal Australia
Anak-anak teroris ISIS asal Australia Khaled Sharrouf yang kini berada dalam kamp pengungsi di Suriah menyatakan ingin pulang ke negaranya.…
"Bukan kami yang memilih datang ke sini sejak awal. Kami ke sini dibawa oleh orangtua kami," ujar Zaynab.
Menurut dia, ibunya memberitahu hanya akan mengunjungi ayah mereka di Turki. Setelah masuk ke Suriah mereka baru diberitahu.
Sebuah perkiraan menyebutkan antara 3.700 dan 4.600 anak-anak warga asing dibawa ke Suriah untuk bergabung ISIS. 730 anak lainnya terlahir di sana.
LSM Save the Children memperkirakan lebih dari 3.500 anak-anak itu sekarang berada dalam tiga kamp pengungsi di Suriah.
Tercatat 100 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan hipotermia.
Setelah di berada Suriah, dua anak laki-laki tertua Khaled Sharrouf langsung mengikuti kamp pelatihan ISIS.
Foto-foto keluarga ini menunjukkan mereka berpose dengan senjata dan bahkan anak tertua Khaled, Abdullah, pernah berfoto dengan memegang kepala terpenggal.
Tidak lama tiba di Suriah, Khaled Sharrouf mengawinkan anaknya Zaynab yang masih berusia 13 tahun, dengan jihadis ISIS asal Australia Mohamed Elomar. Pasangan itu memiliki satu anak.
Elomar sendiri sudah terbunuh dalam serangan pesawat tanpa awak pada tahun 2015.
Zaynab kemudian menikah lagi dan memiliki seorang anak. Kini Zaynab dalam kondisi sedang hamil.

Meskipun hidup di tengah kebrutalan ISIS selama bertahun-tahun, Zaynab dan saudara-saudaranya mengaku bukanlah risiko jika pulang ke Australia.
"Bagi saya dan anak-anak saya, kami ingin menjalani kehidupan normal seperti orang lain," katanya.
"Bukankah saya juga berhak untuk hidup normal?" ujar Zaynab.