Pengalaman Kurang Mengenakkan di Bali Membuat Perempuan Ini Menggelar 'Fat Camp'
Di dunia yang saat ini banyak menawarkan pil diet dan menghitung kalori, para perempuan ini justru melakukan hal yang berbeda. "Fat…
"Sebagai orang gemuk, saya sering jalan-jalan dan mendapat pengalaman yang saya rasa bisa dihindari," kata Annette.
"Saya membentuk komunitas ini untuk mengumpulkan orang-orang berukuran besar untuk bisa merasakan rasa persahabatan, di mana kita saling mengerti pengalaman hidup masing-masing."
"Mereka tahu bagaimana rasanya dikucilkan karena masyarakat menganggap tubuh kita tidak bisa diterima. Ada sesuatu yang istimewa tentang hal itu."
Annette, sekarang berusia 38, memulai komunitas online bernama "Fat Girls Traveling" pada tahun 2017 yang juga sebagai tempat berbagi informasi tentang liburan murah.
Enam tahun kemudian, tur bagi peserta berukuran besar semakin banyak, dengan beberapa operator kini menawarkan paket serupa.
'Diskriminasi bisa dihindari'
Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 2016, sekitar 39 persen orang berusia di atas 18 tahun dianggap kelebihan berat badan secara global.
Namun, WHO mengkategorikan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh, sebuah metrik yang menurut beberapa pakar kesehatan global memiliki kelemahan dan tidak seharusnya menjadi satu-satunya indikator kesehatan seseorang.
Profesor Leah Brennan, dari La Trobe University, adalah pakar terkemuka dalam stigma berat badan.
Psikolog akademis dan klinis ini mengatakan meski sebagian besar masyarakat dianggap kelebihan berat badan, stereotipe kalau orang gemuk "malas, kurang termotivasi, dan tidak pandai" sudah tumbuh sejak usia dini.
"Ada penelitian yang menunjukkan bahkan sejak taman kanak-kanak pun orang-orang mengaitkan kegemukan dengan hal yang negatif," katanya.
"Sayangnya, ini tampaknya menjadi salah satu jenis diskriminasi yang paling tidak bisa dihindari."
"Hal ini sebagian besar karena masyarakat masih memegang keyakinan kalau berat badan adalah tanggung jawab individu dan mereka menjadi gemuk karena kesalahannya sendiri."
Profesor Brennan mengatakan, bagi sebagian orang, "kemampuan seseorang untuk bisa mengatur berat badan secara berkelanjutan sangatlah terbatas".
Beberapa kelompok yang masih mengalami stigmatisasi, seperti penyandang disabilitas, atau mereka yang berasal dari latar belakang ras tertentu, mungkin bisa "berkumpul bersama" dan saling mendukung.
Tapi menurut Profesor Brennan mengatakan orang-orang yang berbadan gemuk mengalami hal berbeda.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.