Kamis, 13 November 2025

Komodo Keajaiban Dunia

Pengusaha Jamu Tetap Dukung Komodo

dukungan secara penuh akan tetap dilakukan oleh kalangan pengusaha jamu.

Penulis: Budi Prasetyo
zoom-inlihat foto Pengusaha Jamu Tetap Dukung Komodo
/TRIBUNNEWS.COM/Yogi Gustman
Duta Pemenangan Komodo Muhammad Jusuf Kalla menerima sertifikat finalis tujuh keajaiban dunia dari Presiden New 7 Wonders Foundation Bernard Weber di Pulau Komodo, NTT. Rabu (26/10/2011). (TRIBUNNEWS.COM/Yogi Gustman)

TRIBUNNEWS.COM JAKARTA –Meskipun belakangan ini muncul polemik terkait dengan keikutsertaan Indonesia dalam ajang Tujuh Keajaiban Dunia (N7W), namun dukungan secara penuh akan tetap dilakukan oleh kalangan pengusaha jamu.

Menurut pengusaha jamu dan sekaligus pemilik PT Sidomuncul Irwan Hidayat kepada Tribunnews.com, Kamis (3/11/2011) , terlepas nantinya akan masuk final ataupun tidak, kami tetap akan melakukan pemberian suara, agar komodo terpilih sebagai salah satu dari N7W.

“Setidak-tidaknya masuknya komodo dalam 22 finalis peserta ajang pemilihan, sudah membuktikan bahwa Indonesia memiliki banyak potensi pariwisata yang menarik dan tak kalah dengan negara-negara lainnya.” Katanya.

Sewaktunya ditanya apakah dirinya merasa rugi dalam memberikan dukungan yang selama ini telah diberikan?, Irwan mengaku tidak merasa rugi, karena selama ini tidak seper uang yang dikeluarkan, termasuk iklan layanan yang ditampilkan melalui beberapa stasiun televisi swasta

Sementara itu terkait dengan keikutsertaan Indonesia yang menampilkan komodo sebagai salah satu keajaiban dunia, Duta Besar Pulau Komodo Jusuf Kalla membantah bahwa Yayasan New7Wonders atau N7W (Tujuh Keajaiban Dunia) akan merugikan Indonesia karena Indonesia tidak akan menjadi tuan rumah untuk deklarasi N7W dengan membayar "fee" sebesar US$ 10 juta.

"Enggak, kita enggak akan bayar (fee) itu, karena kita enggak ada menjadi host untuk semacam olimpiade N7W itu," kata Kalla di Surabaya, Selasa, 1 November 2011. "Kalaupun kita harus mengeluarkan uang untuk kegiatan itu, maka hal itu akan dibayar beberapa pengusaha. Itu juga ada audit internasional."

Kalla bersikukuh N7W justru akan menjadi promosi murah untuk wisata Indonesia.

"Kalau Komodo menang, maka wisatawan dari seluruh dunia akan datang ke NTT. Kalau ada UNESCO tidak mengakui juga tidak apa-apa," ujarnya. "Karena N7W memang bukan kegiatan terkait masalah warisan budaya, melainkan soal 'keajaiban' yang berhubungan dengan wisata dunia."

Menurut Kalla, Yayasan N7W sudah terbukti saat mempromosikan Tujuh Keajaiban Dunia yang pertama dengan Candi Borobudur ada di dalamnya. "Mereka sudah terbukti saat menyelenggarakan yang pertama. Itu mirip Indonesia Idol-lah," katanya.

Karena itu, masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat NTT akan diuntungkan dengan keikutsertaan dalam N7W itu karena ada promosi murah untuk wisata tingkat dunia.

"Pemerintah juga akan mempercepat pembangunan di sekitar Taman Nasional Komodo melalui pembangunan infrastruktur untuk akses ke sana menjadi lebih mudah," katanya.

Ketika berbicara dalam acara "Indonesia Better" itu, Ketua Umum Palang Merah Indonesia ini juga mempromosikan "Vote Komodo" kepada ratusan mahasiswa yang memadati Grha ITS Surabaya hingga tribun atas.

"Banyak orang ke Pulau Komodo tapi justru untuk menjual komodo, karena itu kita sekarang mendukung komodo untuk kemajuan Pulau Komodo agar banyak dikunjungi turis dari seluruh dunia, meski komodonya juga enggak tahu," katanya

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved