Jumat, 14 November 2025

Aktivitas Penerbangan di Libur Natal dan Tahun Baru 2026 Diprediksi Naik 3,5 Persen

AirNav Indonesia memprediksi pergerakan lalu lintas udara pada libur Natal 2025 dan tahun baru 2026 naik 3,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Penulis: Geok Mengwan
Editor: Choirul Arifin
Tribunnews/Geok Mengwan
ANTISIPASI LIBUR NATAL - Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno di konferensi pers ‘Kesiapan AirNav Menyambut Natal 2025 dan Tahun 2026’ di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025). (Tribunnews/Geok Mengwan) 

Ringkasan Berita:
  • AirNav Indonesia memprediksi pergerakan lalu lintas udara pada libur Natal 2025 dan tahun baru 2026 naik 3,5 persen dibandingkan tahun lalu.
  • Puncak arus keberangkatan penumpang di periode tersebut diperkirakan terjadi pada 19 atau 20 Desember 2025. 

 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau AirNav Indonesia memprediksi pergerakan lalu lintas udara pada libur Natal 2025 dan tahun baru 2026 naik 3,5 persen dibandingkan tahun lalu.

Periode libur Natal dan Tahun Baru 2026 ditetapkan mulai 18 Desember 2025 sampai 4 Januari 2026 dan volume pergerakan pesawat diperkirakan mencapai 76.972.

Puncak arus keberangkatan penumpang di periode tersebut diperkirakan terjadi pada 19 atau 20 Desember 2025. Sementara puncak arus balik diprediksi jatuh pada 3 atau 4 Januari 2026.

“Selama masa itu, intensitas penerbangan harian pada seluruh bandara diperkirakan mencapai 4.300 hingga mendekati 5.000 pergerakan pesawat,” kata Direktur Utama AirNav Indonesia Capt. Avirianto Suratno di acara konferensi pers ‘Kesiapan AirNav Menyambut Natal 2025 dan Tahun 2026’ di Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/11/2025).

{Pihaknya sudah menyiapkan sejumlah langkah strategis dalam menghadapi angkutan di libur Natal dan Tahun Baru 2026.

Di antaranya, dengan mengoptimalisasikan peran Indonesia Network Management Center (INMC) untuk mengintegrasikan pengawasan dan koordinasi layanan di seluruh wilayah kerja AirNav Indonesia selama 24 jam penuh.

Direktur Operasi AirNav Indonesia Setio Anggoro menjelaskan, INCM dapat membantu untuk menyesuaikan rute, kapasitas, dan urutan keberangkatan secara cepat ketika terjadi lonjakan penerbangan atau perubahan kondisi lapangan.

Selain itu, beberapa langkah operasional yang disiapkan antara lain dengan melakukan penyesuaian kapasitas ruang udara (Airspace Capacity Setting), pengurutan (sequencing)  keberangkatan dan kedatangan, koordinasi slot dan jam operasional bandara, serta penggunaan jalur udara alternatif (re-routing).

“Tujuan akhirnya, penumpang dapat berangkat dan tiba dengan lebih lancar. Efisiensi dicapai, keselamatan tetap nomor satu,” kata dia.

Soal antisipasi terhadap berbagai ancaman dan risiko seperti cuaca ekstrem hingga ancaman kejahatan siber, Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi AirNav Indonesia Capt. Nurcahyo Utomo menegaskan, standar keselamatan selalu menjadi prioritas dalam setiap upaya pihaknya mengawal pelaksanaan angkutan penerbangan.

Baca juga: Hari Ini Super Air Jet Terbang Perdana dari Jakarta ke Bandara Dhoho Kediri

“Setiap perubahan operasional tetap melalui safety risk assessment. Kecepatan boleh meningkat, tapi keselamatan tidak bisa dikompromikan,” tegas Capt. Nurcahyo.

Untuk aspek keamanan siber, AirNav Indonesia memperkuatnya dengan Security Operation Center (SOC) dan CSIRT yang siaga selama 24 jam setiap harinya, termasuk berbagi informasi ancaman dengan Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN).  

Baca juga: Garuda Tambah Jadwal Penerbangan di Libur Panjang Natal 2025 Tahun Baru 2026

“AirNav Indonesia memastikan seluruh layanan navigasi di 302 unit pelayanan dari Sabang hingga Merauke berada dalam kondisi siaga penuh untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat. Intinya, ruang udara dijaga, sistem dijaga, dan manusia di dalamnya juga dijaga,” pungkasnya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved