Jumat, 14 November 2025

Kolaborasi Industri dan Kampus Melahirkan Inovator Blockchain Muda

Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat inovasi di Asia Tenggara.

Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Wahyu Aji
Handout/IST
PEMBERIAN BEASISWA - (kiri ke kanan) ⁠CMO Triv Jordan Simanjuntak, CEO & Founder Triv Gabriel Rey, ⁠VP Of MEXC Foundation Kristina Xu, ⁠ID Country Manager of MEXC Foundation Excel, dan ⁠CEO Cryptowave Goldwin usai konferensi pers “Kolaborasi Triv Foundation x MEXC Foundation” di Jakarta, Rabu (12/11/2025). 

Ringkasan Berita:
  • Indonesia dinilai berpotensi menjadi pusat inovasi blockchain di Asia Tenggara.
  • Kolaborasi antara industri dan kampus, seperti program F.I.R.E dari Triv dan MEXC Foundation jadi langkah konkret memperkuat edukasi dan mencetak talenta digital masa depan.
  • Indonesia memiliki kombinasi yang langka: populasi muda, basis pengguna digital yang besar, serta regulasi yang semakin konstruktif.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Di tengah pesatnya perkembangan ekonomi digital, kebutuhan akan sumber daya manusia (SDM) yang memahami teknologi blockchain dan Web3 meningkat tajam. 

Indonesia dinilai memiliki peluang besar untuk menjadi salah satu pusat inovasi di Asia Tenggara.

Namun, penguatan kapasitas talenta digital menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.

Wakil Presiden MEXC Foundation, Kristina Xu, menilai Indonesia memiliki kombinasi yang langka: populasi muda, basis pengguna digital yang besar, serta regulasi yang semakin konstruktif.

“Indonesia bukan sekadar pasar pasif, tetapi negara yang membangun dan berinvestasi. Potensinya luar biasa untuk menjadi mesin pertumbuhan blockchain di Asia Tenggara,” ujar Kristina saat  konferensi pers Kolaborasi Triv Foundation x MEXC Foundation di Jakarta, Rabu (12/11/2025).

Menurut Kristina, penguasaan teknologi blockchain bukan hanya berkaitan dengan investasi kripto, tetapi juga mencakup inovasi ekonomi yang lebih luas. 

"Karena itu, inisiatif pendidikan dan pendampingan menjadi kunci agar masyarakat tidak hanya menjadi pengguna, tetapi juga pencipta teknologi," katanya.

Sejalan dengan itu, CEO & Founder Triv, Gabriel Rey, menekankan pentingnya kemitraan antara industri dan akademisi untuk mempersempit kesenjangan keterampilan di bidang ekonomi digital.

“Tren global menunjukkan banyak tokoh sukses lahir dari sektor teknologi. Indonesia perlu menyiapkan generasi muda yang bukan hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru,” ujarnya.

Program F.I.R.E: Kolaborasi untuk Ciptakan Inovator Muda

Salah satu langkah konkret dari kolaborasi lintas sektor adalah peluncuran program Future Innovators in Rising Economy (F.I.R.E), hasil kerja sama antara Triv dan MEXC Foundation.

“Melalui kombinasi pendidikan, pendampingan (mentorship), dan pengalaman langsung di industri, program beasiswa ini menargetkan mahasiswa berprestasi yang ingin berkarier di sektor Web3 dan teknologi finansial,” jelas Gabriel.

Program F.I.R.E menjadi contoh bagaimana sinergi antara akademisi dan industri dapat melahirkan pendekatan baru dalam edukasi blockchain, dengan menggabungkan aspek akademik, mentoring, dan pengalaman industri.

“Beasiswa yang kami luncurkan tidak main-main. Kami bekerja sama dengan sejumlah universitas ternama agar mahasiswa mendapat akses langsung ke industri blockchain dan Web3,” tambah Gabriel.

Ia berharap program ini dapat mencetak lebih banyak inovator muda sekaligus menepis stigma lama bahwa industri kripto hanyalah arena spekulasi.

F.I.R.E juga tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi menumbuhkan pola pikir kreatif dan inovatif agar peserta mampu menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat.

Antusias Mahasiswa terhadap Blockchain Meningkat

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved