Pembatasan BBM Subsidi
Gerindra: BLT Tak Akan Banyak Menolong
Frasksi Gerindra menegaskan jatah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kompensasi penaikan harga BBM yang disiapkan untuk 70
Penulis:
Srihandriatmo Malau
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Frasksi Gerindra menegaskan jatah Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) kompensasi penaikan harga BBM yang disiapkan untuk 70 juta jiwa penduduk dengan jatah Rp150.000 per orang untuk masa 9 bulan tidak akan banyak menolong rakyat.
Pasalnya, menurut Wakil Ketua Fraksi Gerindra, Ahmad Muzani, masih ada sekitar 65 juta penduduk yang tidak terjamah bantuan tersebut.
"Wacana BLT (BLSM-red) yang akan dinaikkan Rp 150 ribu per KK per bulan selama 9 bulan kepada 17,5 KK atau sekitar 70 juta jiwa, bisa dipastikan tidak akan banyak menolong," tegasnya, di Kompleks DPR, Jakarta, Senin (5/3/2012).
"(Karena) ada sekitar 65 juta jiwa lagi yang tidak tercover dan hidupnya semakin hari semakin tercekik," lanjutnya.
Lebih jauh, Ahmad Muzani menyebutkan bahwa inflasi riil yang dirasakan kelompok masyarakat yang berpenghasilan dibawah Rp486 ribu/orang/bulan akan mencapai 15-20 persen.
"Dimana biaya transportasi langsung naik 30 persen, makanan naik 15 persen, dan juga semua sektor langsung naik," ujarnya.
Ditegaskannya, kondisi ini sangat mencekik kelompok masyarakat dengan penghasilan dibawah Rp486 ribu/orang/bulan.
Sementara, sebelumnya, Menko Kesra Agung Laksono mengatakan jatah BLT kompensasi penaikan harga BBM disiapkan untuk 70 juta jiwa penduduk dengan jatah Rp150.000 per orang untuk masa 9 bulan.
"Dulu [BLT] Rp100.000 selama 6 bulan. Sekarang 9 bulan sebesar Rp150.000. Begitu diumumkan [kenaikan BBM] 1 April, langsung diberlakukan selama 9 bulan," ujarnya di Istana Presiden, Kamis (1/3/2012).