Selasa, 28 Oktober 2025

70 Persen Sumur Minyak di Jambi Sudah Non Operasi

Dari total 1.494 sumur minyak dan gas (migas) yang ada di Provinsi Jambi lebih 70 persen sudah tidak aktif

Editor: Hendra Gunawan
zoom-inlihat foto 70 Persen Sumur Minyak di Jambi Sudah Non Operasi
visijobs.com-ant
Ilustrasi pengeboran minyak

Laporan wartawan Tribun Jambi, Hendri Dede Putra

TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dari total 1.494 sumur minyak dan gas (migas) yang ada di Provinsi Jambi lebih 70 persen sudah tidak aktif (non produksi). Sedangkan yang berproduksi hanya tinggal 528 sumur migas.

"Ini kita lihat dari draf daerah penghasil migas wilayah Jambi. Ada 966 sumur migas non produksi atau melebihi 70 persen dari laporan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) masuk ke SKK Migas," kata Kabid Minyak dan Gas, Dinas ESDM Provinsi Jambi Gamal Husin kepada Tribun, Kamis (6/2013).

Gamal mengatakan sejumlah sumur yang tidak berproduksi ini sudah termasuk sumur milik PetroChina yang saat ini disoal. Penyebab lainnya adalah, sumur sedang diperbaiki, seperti sumur lama yang masih mengandung minyak menggunakan metode injeksi. Dan ini, sebut Gamal, diperkirakan masih bisa menghasilikan minyak tapi harus dilakukan perbaikan. Ada juga sumur yang tidak berproduksi karena sedang penghentian sementara atau ada beberapa hal yang diperbaik dulu dibagian dalam.

"Ada juga sumur yang abandoned atau memang dianggap secara ekonomis tidak bisa menghasilkan lagi, jadi ditutup. Ini biasanya karena sudah lama berproduksi sehingga dihentikan total," katanya.

Dengan demikian lanutnya, Dinas ESDM Provinsi Jambi menghimbau SKK Migas dan pemiliiki KKKS supaya sumur migas yang bisa diaktifkan kembali untuk segera dilakukan. Ini agar volume lifting-nya migas bisa tercapai tahun ini. Namun jika memang kondisi sumur sudah tidak bisa menghasilkan lagi maka segera benar-benar ditutup saja.

"Sumur yang tidak berproduksi ini secara otomatis akan menurunkan volume produksi migas Jambi dan berimbas pula pada menurunnya pendapatan daerah dalam Dana Bagi Hasil (DBH) migas," ujarnya.

 
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Dari total 1.494 sumur minyak dan gas (migas) yang ada di Provinsi Jambi lebih 70 persen sudah tidak aktif (non produksi). Sedangkan yang berproduksi hanya tinggal 528 sumur migas.

"Ini kita lihat dari draf daerah penghasil migas wilayah Jambi. Ada 966 sumur migas non produksi atau melebihi 70 persen dari laporan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) masuk ke SKK Migas," kata Kabid Minyak dan Gas, Dinas ESDM Provinsi Jambi Gamal Husin kepada Tribun, Kamis (6/56/2013)

Gamal mengatakan sejumlah sumur yang tidak berproduksi ini sudah termasuk sumur milik PetroChina yang saat ini disoal. Penyebab lainnya adalah, sumur sedang diperbaiki, seperti sumur lama yang masih mengandung minyak menggunakan metode injeksi. Dan ini, sebut Gamal, diperkirakan masih bisa menghasilikan minyak tapi harus dilakukan perbaikan. Ada juga sumur yang tidak berproduksi karena sedang penghentian sementara atau ada beberapa hal yang diperbaik dulu dibagian dalam.

"Ada juga sumur yang abandoned atau memang dianggap secara ekonomis tidak bisa menghasilkan lagi, jadi ditutup. Ini biasanya karena sudah lama berproduksi sehingga dihentikan total," katanya.

Dengan demikian lanutnya, Dinas ESDM Provinsi Jambi menghimbau SKK Migas dan pemiliiki KKKS supaya sumur migas yang bisa diaktifkan kembali untuk segera dilakukan. Ini agar volume lifting-nya migas bisa tercapai tahun ini. Namun jika memang kondisi sumur sudah tidak bisa menghasilkan lagi maka segera benar-benar ditutup saja.

"Sumur yang tidak berproduksi ini secara otomatis akan menurunkan volume produksi migas Jambi dan berimbas pula pada menurunnya pendapatan daerah dalam Dana Bagi Hasil (DBH) migas," ujarnya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved