BI: Masih Ada Pelonggaran Kebijakan Moneter
pelonggaran akan dilakukan jika stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan berjalan baik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan masih ada ruang untuk melonggarkan kebijakan moneter tahun ini mengingat secara umum ekonomi Indonesia sudah mulai membaik.
Menurut Agus pelonggaran akan dilakukan jika stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan berjalan baik secara beriringan.
“Selain itu dengan kondisi kurs rupiah yang terjaga juga bisa mendorong pelonggaran moneter,” kata Agus di Jakarta, Jumat (15/1/2016)
Dia mengatakan, pada rapat dewan gubernur (RDG) kemarin BI menurunkan 25 basis poin (bps) suku bunga acuan BI (BI Rate ) menjadi 7,25 persen dari sebelumnya 7,5 persen.
“Kami sesuaikan BI rate, kami senang dengan perkembangan fundamental ekonomi Indonesia dan ini kami lakukan setelah Fed Fund Rate (FFR) dinaikan pada 17 Desember 2015, jika kita lihat dari inflasi sudah membaik,” tambah dia.
Menurut Agus salah satu kondisi yang perlu diperhatikan yakni kondisi Tiongkok yang masih mengalami rebalancing dengan pertumbuhan ekonomi yang masih lambat.
Selain itu harga komoditas dan harga minyak juga harus diwaspadai.
Suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI Rate turun 25 basis poin menjadi 7,25 persen dari sebelumnya 7,5 persen dengan suku bunga Deposit Facility 5,25 persen dan Lending Facility pada level 7,75 persen.