Selasa, 7 Oktober 2025

CIMB Niaga Siapkan Spin-off Unit Syariah pada 2026

CIMB Niaga tengah mempersiapkan langkah strategis untuk melakukan spin-off atau pemisahan unit usaha syariah pada tahun 2026.

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
Istimewa
CIMB Niaga CETAK LABA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) berhasil melaporkan perolehan laba sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal I 2025, berhasil naik sebesar 3,2 persen YoY dan menghasilkan earnings per share Rp71,80. 

 
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) tengah mempersiapkan langkah strategis untuk melakukan spin-off atau pemisahan unit usaha syariah pada tahun 2026. 

Rencana ini dilakukan seiring dengan meningkatnya aset CIMB Niaga Syariah yang telah melampaui ambang batas ketentuan dalam Undang-Undang Perbankan Syariah.

Baca juga: Kejar Mimpi Yogyakarta, Jadi Generasi Berdaya Bersama CIMB Niaga, Bangun Masa Depan Berkelanjutan

Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, mengatakan bahwa proses persiapan spin-off sudah berjalan baik dan ditargetkan rampung pada Mei atau Juni 2026. 

“Berdasarkan undang-undang, kami harus spin-off karena aset sudah di atas Rp 50 triliun,” ujar Lani dalam pertemuan dengan Pemimpin Redaksi di Jakarta, Senin (6/10/2025).

Spin-off ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang perusahaan yang dikemas dalam program Forward 30 (F30), mencakup periode 2025 hingga 2030. Program tersebut merupakan kelanjutan dari transformasi F23+ yang telah dijalankan sejak 2019.

Baca juga: CIMB Niaga Raih 5 Penghargaan Internasional di Asian Banking & Finance Awards 2025

Lani menilai, momentum 70 tahun kiprah CIMB Niaga di Indonesia menjadi titik penting untuk memperkuat transformasi dan membuka frontier baru, khususnya di sektor perbankan syariah dan digital. “Jumlah bank syariah di Indonesia belum sebanyak bank konvensional, jadi ini frontier baru bagi kami,” katanya.

Dalam lima tahun terakhir, kinerja CIMB Niaga menunjukkan tren pertumbuhan yang solid. Profit sebelum pajak (PBT) tercatat naik dari Rp 4,8 triliun pada 2019 menjadi Rp 8,8 triliun pada 2024, meski sempat menghadapi tekanan selama masa pandemi.

Baca juga: CIMB Niaga Umumkan Pemenang Kejar Mimpi Rising Start 2025

“Kalau kita lihat dari 2019 sampai 2024, dengan masa 1,5 tahun pandemi Covid-19, actually not bad. Rencana jangka panjang kami berjalan dengan seksama,” ujar Lani.

Saat ini, CIMB Niaga merupakan bank swasta terbesar kedua di Indonesia dengan jumlah nasabah mencapai lebih dari 9,12 juta. Pertumbuhan nasabah baru terus meningkat sekitar 15–17 persen per tahun, terutama melalui kanal digital.

“Pertumbuhan nasabah baru sebagian besar datang dari kanal digital,” tegas Lani.

Rekomendasi untuk Anda

BizzInsight

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved