Senin, 8 September 2025

Cluster Ruby di Permata Mutiara Maja Ditawarkan Mulai Rp 189 Jutaan

Cluster Ruby merupakan cluster ke 6 yang dibangun di lahan seluas 6 hektar dan akan berisi sekitar 450 unit rumah 

Editor: Eko Sutriyanto
Istimewa
Daniel Chandra, Direktur PT Bukitnusa Indahperkasa (Paling Kanan) dan Cornelius Widjaja, Direktur PT Bukitnusa Indahperkasa dan (Kedua Kanan) sedang menjelaskan cluster Ruby kepada Daday Hidayat, Kepala Desa Maja Baru (Kedua Kiri) dan Ma’Mun Tobari, Kepala Desa Maja (Paling Kiri) dengan latar belakang rumah contoh cluster Ruby 

Fasilitas yang sudah terbangun antara lain SDN 1, SMPN 1, SMAN 1, SMK, Futsal Standar PSSI, dan Dapoer Maja yakni tempat nongkrong jajanan daerah dengan free Wifi + nonton bareng.

Lalu lokasi Permata Mutiara Maja hanya berjarak sekitar 800 meter dari Stasiun Commuterline (KRL)Maja, terkoneksi dengan jalan utama yakni Jalan Raya Maja dan Jalan Raya Kopo – Maja. 

Selain itu Permata Mutiara Maja berada di kawasan megapolitan Maja yang merupakan kawasan yang sedang berkembang pesat, khususnya karena Kota Maja merupakan salah satu bagian program pemerintah MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia).

Baca: 100 Hari Tsunami Banten, Ifan Seventeen Ungkap Kerinduan Ditinggal Istri

Kawasan Maja akan menjadi sebuah Kota Baru Publik seluas 10.700 ha sebagaimana telah ditetapkan melalui Perpres No 2 Tahun 2015, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Perkembangan Kota Maja dengan konsep Transit Oriented Development (TOD) menempatkan Stasiun Maja sebagai pusat transportasi utama. 

Daniel mengatakan, perumahan Permata Mutiara Maja dikembangkan sejak akhir 2015.

Dari total lahan 200 hektar, saat ini sudah terbangun 50 hektar dengan rumah yang sudah terjual sebanyak 2000 unit dan terbangun sebanyak 1.200 unit dan 35% sudah dihuni. 

Diproyeksikan pengembangan perumahan Permata Mutiara Maja akan selesai dalam waktur 5-6 tahun ke depan.

Untuk rumah bersubsidi RSH – FLPP dipasarkan tipe 22/60 dengan harga yang ditetapkan pemerintah tahun 2018 yakni Rp130 juta.

Sementara RSH – Komersil dipasarkan tipe 22/60, 27/60, 30/60, 36/90, 27/72, 30/72, 36/95 seharga mulai dari Rp160 juta hingga Rp267 juta. Dipasarkan juga Ruko seharga Rp245 juta hingga Rp295 juta.

Daniel mengatakan, diminatinya rumah bersubsidi di Permata Mutiara Maja yang rencananya akan dibangun sebanyak 5.000 unit, karena memiliki kualitas yang bagus, antara lain memakai rangka atap baja ringan, genteng beton, kusen & jendela alumunium, daun pintu engineering wood meranti, dandinding kamar mandi keramik & cat. 

“Profil pembeli adalah pengguna KRL dan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Berasal dari Tanggerang, Serpong, Bintaro dan karyawan yang kantornya di dalam radius 5 km dari setiap stasiun KRL. Pada umumnya, lebih banyak pasangan muda yg membeli di tempat kami,” kata Daniel.

Permata Mutiara Maja pada tahun 2019 menargetkan dapat meraih penjualan sebanyak 1.000 unit rumah subsidi dan 450 unit komersil.

Target penjualan 2019, 30% lebih tinggi dari tahun 2018. Permata Mutiara Maja optimis target akan tercapai karena pasar rumah sederhana di kawasan Maja sangat tinggi dandaerah ini didukung Perpres No. 2 / 2015, Perpres No. 3 /2016 dan Permen PUPR No.13.1/PRT/M/2015.

“Terlebih lagi biaya hidup dan harga tanah di Jakarta dan kota satelit Serpong sudah telampau mahal. Perumahan di Maja masih tergolong murah dengan harga terjangkau serta biaya hidup yang murah. Sebagai contoh harga tiket KRL rute Maja - Tanah Abang Rp6.000/trip dan Maja - Serpong Rp3.000/trip,”ujar Cornelius.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan