Ikuti Perkembangan Pasar, Brewin Mesa Perkenalkan Unit Compact Rasa Bintang Lima di The Lana
The Lana menonjolkan desain yang inovatif dengan konstruksi kualitas superior, serta memiliki tata letak unit yang efisien dan fungsional.
Penulis:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Pengembang apartemen asal Singapura yang berfokus pada apartemen high-end, Brewin Mesa, memperkenalkan rancangan Compact Luxury Unit pada apartemen The Lana.
Diketahui, The Lana, merupakan proyek perdana Brewin Mesa di Indonesia. Apartemen ini disebutkan masuk dalam kelas high-end di Alam Sutera.
Unit compatc rasa hotel bintang lima ini dilengkapi dengan material dan peralatan berkualitas tinggi dan diperuntukkan bagi segmen pasar milenial kelas premium.
Compact Luxury Unit itu diperkenalkan pada talkshow yang menghadirkan Anton Sitorus, Kepala Dept Research Savills Indonesia dan Bill Cheng, President Director PT Brewin Mesa Sutera, di Alam Sutera, Kamis (16/5/2019).
Pada kesempatan itu, Anton Sitorus menjelaskan ada shifting demand dari pasar hunian di Indonesia.
Dia menilai Industri properti di Indonesia menunjukkan prospek perkembangan yang semakin positif seiring perbaikan ekonomi domestik dan perubahan tren gaya hidup masyarakat urban.
"Berdasarkan pengamatan Savills Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir permintaan akan properti hunian terutama apartemen belakangan ini didominasi oleh pengguna langsung (end-user) seperti kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja professional, dimana tingkat pertumbuhan segmen ini terbilang besar. Permintaan dari pasar end-user ini kebanyakan menyasar kepada produk-produk yang berkualitas sekaligus juga terjangkau," kata Anton dalam talshow yang diikuti Tribunnews.com.
Anton menambahkan, sesuai dengan kemampuan daya beli dari kelompok keluarga muda dan kalangan pekerja professional tsb, maka terlihat peningkatan tren akan unit-unit hunian apartemen yang ukurannya lebih efisien dan compact, dengan unit price-nya lebih rendah.
Adapun Bill Cheng mengatakan, pihaknya memproyeksikan pasar properti akan jauh membaik setelah Idul Fitri atau di penghujung 2019 usai melalui stagnasi dalam empat tahun terakhir.
"Pembeli dan investor dapat mengharapkan ekonomi yang lebih stabil untuk 5 tahun ke depan. Melihat harga yang cenderung tidak berubah dalam empat tahun terakhir, saat ini merupakan waktu yang optimal bagi investor dan pembeli untuk memasuki pasar properti dan memanfaatkan kenaikan yang akan terjadi di pasar properti,” katanya.
Dengan kondisi pasar apartemen di Jakarta yang cenderung stagnant dalam 3-4 tahun terakhir, sejumlah proyek kelas menengah dan menengah ke bawah di lokasi strategis yang menawarkan unit lebih kecil telah memperlihatkan performa yang baik.
Kemudian proyek kelas menengah dan menengah ke atas yang diluncurkan dalam beberapa tahun terakhir juga dirancang dengan ukuran unit yang lebih kecil dibandingkan pada periode 2010 – 2014.
Hal ini membuktikan permintaan pasar telah beralih ke ukuran unit yang lebih kecil.
Bill Cheng menjelaskan, pihaknya secara konsisten mengevaluasi tren properti dan dengan lebih dari 50 persen populasi Indonesia berusia di bawah 30 tahun.
"Kami melihat permintaan yang akan terus tumbuh dari generasi milenial yang menghendaki gaya hidup lebih ‘ringan’. Para milenial lajang dengan mobilitas tinggi dan menghabiskan banyak waktu mereka di luar apartemen untuk menjalani kehidupan sosial. Oleh karena itu, generasi milenial ini tidak ingin dibebani dengan biaya tinggi dari unit ukuran besar dan juga tidak mudah untuk merawatnya. Tren terhadap apartemen berukuran lebih kecil ini akan semakin meningkat hingga ke pangsa pasar kelas high-end,” katanya.