Gandeng Lapas, Kemenperin Incar Cuan Ekspor Sarung Goyor
Kemenperin terus mendorong agar Industri Kecil Menengah (IKM) dapat mengekspor barang produksinya ke mancanegara
Editor:
Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong agar Industri Kecil Menengah (IKM) dapat mengekspor barang produksinya ke mancanegara.
Satu di antara banyak produk IKM yang tengah didorong untuk ekspor adalah sarung goyor.
Namun sayangnya, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) menghambat proses produksi sarung masyarakat Pantura ini.
Sarung goyor diproduksi masih menggunakan ATBM atau Alat Tenun Bukan Mesin.
Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Gati Wibawaningsih mengatakan untuk mengatasi masalah produksi sarung goyor pihaknya akan bekerjasama dengan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
"Kami dan lapas akan bekerjasama untuk pertenunan. Tahun ini rencananya jalan kerjasama ini. Bahan bakunya ada," tutur Dirjen IKMA saat pembukaan pameran di Plasa Kemenperin, Jakarta Selatan, Selasa (3/9/2019).
Untuk kerjasama pertama Kemenperin akan menggandeng Lapas di daerah Tegal.
Langkah ini juga sebagai upaya untuk memberi keterampilan kepada masyarakat binaan Lapas.
Sarung goyor produksi masyarakat Pantura banyak diekspor ke negara-negara Afrika. Afrika sendiri menjadi pasar besar untuk sarung goyor.