Jumat, 5 September 2025

Mantan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah: Bank Indonesia Tidak Perlu Cetak Uang

Burhanuddin menilai, Badan Anggaran DPR keliru dalam mempersepsikan tentag kebutuhan uang beredar.

Penulis: Choirul Arifin
KOMPAS.COM
Mantan Gubernur Bank Indonesia Burhanuddin Abdullah 

Dalam konteks di Perppu yang baru, BI yang berhak menentukan berapa banyak yang bisa dibeli. "Itu tidak boleh ditentukan oleh pemrintah. BI harus membeli sisanya kalau ada yang nggak laku. setahu saya yang saya dengar maksimal 25 persen," kata dia.

"Kalau BI langsung memborong (SBN) semuanya, itu berbahaya sekali. Apalagi di kondisi sekarang, saat produksi di sektor riil lagi turun. Kalau uang beredar banyak, itu berbahaya.
Orang mau beli, barang nggak ada, bisa inflasi. Harga bisa naik," lanjut Burhanuddin.

Dia menilai langkah yang ditempuh Gubernur BI Pery Warjiwo bersama Dewan Gubernur BI sudah tepat.

"Langkah yang ditempuh BI sekarang sudah betul, langkah yang diambil itu sudah betul. Tidak mencetak uang tapi melakukan mekanisme-mekanisme yang bisa mendorong jumlah uang beredar. Misalnya dengan swap US dolar tadi atau dengan repo surat berharga."

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan