Tambang Lesu dan Lonjakan Kasus Baru Corona Melebihi China Jadi Hantaman Buat IHSG
Indeks saham sektor pertanian di Bursa Efek Indonesia tercatat menguat 2,99 persen atau naik hampir 3 persen.
Editor:
Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini ditutup minus 0,56 persen atau turun 28,48 poin ke level 5.051,11.
Analis Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menjelaskan, saham-saham sektor aneka industri melemah 1,62 persen dan pertambangan melemah 1,25 persen menjadi penghantam gerak IHSG.
"Turunnya rata-rata harga komoditas tambang menjadi satu diantara faktor. Disamping itu total jumlah kasus penyebaran virus corona di Indonesia telah menyalip melebihi China," ujarnya, Senin (20/7/2020).
Lanjar menyatakan, indeks saham sektor pertanian tercatat menguat 2,99 persen atau naik hampir 3 persen.
"Penguatan ini setelah harga CPO berhasil melesat diatas 2.600 riggit per metric ton," katanya.
Baca: IHSG Bersiap Menguji Penguatan Lanjutan
Adapun, dia menambahkan, investor asing pada perdagangan hari ini tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp 243,57 miliar.
Baca: Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Terus Melonjak, Pejabat BI: Ini Akhirnya Membuat Semua Ketakutan
"Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) mulai dibeli investor asing. Kendati demikian, nilai tukar rupiah masih melemah 0,5 persen ke level Rp 14.785 per dolar AS," pungkasnya.