Kamis, 28 Agustus 2025

Resesi Ekonomi

Resesi Ekonomi Artinya Ada Penurunan Nilai Pertumbuhan Ekonomi, Berikut 5 Negara yang Mengalami

resesi ekonomi adalah situasi terjadinya penurunan nilai pertumbuhan ekonomi rill menjadi negatif sepanjang sepertiga tahun berturut-turut

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Freepik
Apa Itu Resesi? Simak Penjelasannya Berikut Ini Lengkap Beserta 5 Indikator Resesi 

Realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2020 lebih buruk dari ekspektasi ekonom yang memperkirakan akan berada di kisaran 10,5 persen.

Resesi Singapura dipicu kebijakan circuit breaker untuk mencegah penularan virus corona (covid-19) sehingga menyebabkan permintaan eskternal melemah di tengah perekonomian global yang juga loyo.

4. Korea Selatan

Pandemi Covid-19 turut memukul negara dengan perekonomian terbesar kempat di Asia ini.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan menyusur 3,3 persen pada akuartal II-2020, dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang terkontraksi 1,3 persen.

Bank of Korea melaporkan, penurunan pertumbuhan ekonomi per kuartal ini menjadi yang paling tajam sejak resesi 1998.

Ekspor merupakan kontribusi terbesar ekonomi Korea Selatan merosot hingga 16,6 persen.

Investasi konstruksi turun 1,3 persen, investasi dalam bentuk modal merosot 2,9 persen, dan output manufaktur serta jasa masing-masing turun 9 persen dan 1,1 persen.

Satu-satunya kinerja perekonomian yang positif adalah konsumsi swasta yang meningkat 1,4 persen

5. Hong Kong

Hong Kong kian terperosok ke jurang resesi ekonomi di tengah pandemi covid-19.

Negara ini mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif 9 persen pada kuartal II-2020.

Pada tiga kuartal sebelumnya Hong Kong melaporkan pertumbuhan ekonomi yang negatif, yakni minus 9,1 persen di kuartal I-2020, minus 3 persen di kuartal IV-2019, dan minus 2,8 persen di kuartal III-2019.

Resesi pada 2019 dipicu oleh demo besar-besaran anti pemerintah yang berlangsung selama beberapa bulan.

Aksi protes itu memukul sektor ritel dan pariwisata Hong Kong.

Kemudian ekonomi semakin diperburuk dengan perang dagang AS dan China.

Memasuki 2020, pelemahan ekonomi Hong Kong semakin dalam akibat pandemi Covid-19.

(Tribunnews.com/Fajar) (Kompas.com/Serafica Gischa/Yohana Artha Uly)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan