Resesi Ekonomi
Resesi Ekonomi Artinya Ada Penurunan Nilai Pertumbuhan Ekonomi, Berikut 5 Negara yang Mengalami
resesi ekonomi adalah situasi terjadinya penurunan nilai pertumbuhan ekonomi rill menjadi negatif sepanjang sepertiga tahun berturut-turut
Penulis:
Arif Fajar Nasucha
Editor:
Ayu Miftakhul Husna
Namun, apabila dalam enam bulan krisis ekonomi masih belum membaik, maka dikatakan sedang memasuki siklus resesi.
Resesi ekonomi dapat terjadi beberapa bulan sebelum membaik atau pulih kembali.
Apabila resesi sudah berjalan 18 bulan dan ternyata belum pulih juga, maka hal tersebut merupakan tanda krisis ekonomi akan lebih parah.
Selain itu, jika sudah melewati 18 bulan dan belum selesai atau belum ada tanda-tanda akan membaik, berarti siklus akan memasuki depresi ekonomi.
Depresi ekonomi yaitu suatu keterpurukan ekonomi yang akan lebih panjang lagi atau memasuki siklus depresi.
Baca: Covid-19 Terus Meningkat, Sandi Ingatkan Indonesia Segera Hadapi Resesi Ekonomi
Baca: 5 Negara Ini Masuk Resesi Ekonomi Akibat Pandemi Covid-19 yang Berasal dari China
Saat ini setidaknya ada lima negara yang resmi masuk jurang resesi, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Kelima negara ini yakni:
1. Jerman
Berdasar laporan Kantor Statistik Federal Jerman, pertumbuhan ekonomi Jerman minus 10,1 persen pada kuartal II-2020.
Melanjutkan pelemahan ekonomi dari kuartal sebelumnya yang tercatat minus 2 persen.
Realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2020, merupakan yang terendah sejak Kantor Statistik Federal Jerman mengumpulkan data pertumbuhan ekonomi per kuartal pada tahun 1970.
Merosotnya perekonomian Jerman disebabkan anjloknya belanja konsumen, investasi korporasi, dan ekspor.
Ekspor dan impor barang dan jasa anjlok pada kuartal II 2020.
Konsumsi rumah tangga dan investasi alat produksi korporasi juga merosot.
Meskipun demikian, belanja pemerintah mengalami peningkatan.