Senin, 15 September 2025

Tumbuh 15 Persen, Dana Kelolaan Reksadana Trimegah Tembus Rp 2,08 Triliun

sinergi seluruh pemangku kepentingan, pelaku pasar modal dan regulator diharapkan dapat menjaga investor confidence.

Penulis: Choirul Arifin
Editor: Sanusi
ist
Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan pada acara public expose dengan media lewat virtual di Jakarta, Rabu (26/8/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tahun 2020 ini menjadi tahun yang menantang bagi perusahaan sekuritas di Indonesia lantaran dunia pasar modal ikut terimbas oleh pandemi Covid-19.

Tren ini membuat salah satu pemain sekuritas besar, PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk membuat terobosan dengan memaksimalkan tools digital dan mengintensifkan edukasi ke pasar, terutama investor pasar modal.

"Pandemi Covid-19 berpotensi berdampak negatif bagi pasar modal dan kinerja Perseroan dalam jangka pendek. Namun, hambatan ini tidak mengurangi optimisme kami terhadap pasar modal Indonesia dalam jangka panjang," ujar Direktur Utama Trimegah Sekuritas Stephanus Turangan pada acara public expose denga media lewat virtual di Jakarta, Rabu (26/8/2020).

Baca: Trimegah Asset Management Pastikan Tak Kelola Dana Jiwasraya

Baca: Trimegah akan Bantu Penyelidikan Kasus Jiwasraya di Kejaksaan Agung

Stephanus mengatakan, sinergi seluruh pemangku kepentingan, pelaku pasar modal dan regulator diharapkan dapat menjaga investor confidence.

"Sinyal positif sudah mulai terlihat di akhir kuartal II tahun ini, dan diharapkan akan terus berlanjut," ujarnya.

Terkait kinerja perseroan, Stephanus mengungkapkan sebelum pandemi terjadi, kinerja
perseroan di 2019 sangat positif.

Misalnya, nilai perdagangan saham harian rata-rata melalui Perseroan mencapai Rp 361,3 miliar, meningkat dari Rp 349,5 miliar pada tahun 2018.

Perseroan juga konsisten berada di salah satu perusahaan sekuritas yang paling aktif memperdagangkan Surat Berharga Negara.

"Di pasar primer kita jadi satu-satunya agen yang masih aktif sebagai agen penjual SBN ritel dari obliagasi negara," kata Stephanus.

Untuk bisnis penjaminan emisi saham, di 2019 Trimegah masih konsisten di 10 besar, menduduki nomor 6.

Di bisnis penjualan reksa dana yang dilakukan Perseroan sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) juga tumbuh positif.

Di akhir 2019 jumlah produk reksa dana yang dijual melalui Perseroan berjumlah 112 produk dari 22 Manajer Investasi, dengan dana kelolaan mencapai Rp 2,08 triliun, tumbuh 15 persen dari Rp 1,8 triliun pada akhir 2018.

"Dana kelolaan Trimegah sebagai agen penjual mencapai Rp 2,08 triliun. Kita cukup dominan posisinya di fixed income trading dan kita di posisi lima besar agen yang aktif melakukan perdagangan di pasar sekunder di 2019," beber Stephanus.

"Kami bersyukur bahwa strategi Trimegah Sekuritas menjadi APERD bagi berbagai produk reksa dana mendapat tanggapan sangat baik dari nasabah," ungkap Stephanus.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan